AMM Meminta Polri Mengusut Tuntas Kematian Dua Mahasiswa di Sulteng

waktu baca 2 menit
Senin, 30 Sep 2019 16:20 0 151 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel – Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah (AMM) Bersatu menggeruduk Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan, Senin (30/9). Kedatangan mereka meminta agar Polri bergerak cepat mengusut tuntas kematian dua mahasiswa Univeristas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kedua mahasiswa korban tewas itu adalah Muhammad Yusuf Kardawi (19) yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UHO dan Randi (21) yang merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Kordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah Bersatu, Muhammad Iqbal, mengecam tragedi penembakan tersebut. Dia menilai, aparat kepolisian yang bertanggung jawab terhadap pengamanan aksi demonstrasi tersebut telah lalai hingga menimbulkan korban jiwa.

“Kami turut berbelasungkawa hari ini, dengan adanya kader terbaik muhammadiyah yang gugur dalam aksi pekan lalu sehingga kami berduka. Hari ini kami datang terkait solidaritas kemanusiaan,” ujar Iqbal saat melakukan orasi di depan gedung Polda Sumsel, Senin (30/9/2019).

Ia menjelaskan, kedatangan mahasiswa UMP ke Polda Sumsel untuk menemui petinggi Polda Sumsel untuk menyampaikan aspirasi terhadap keprihatinan mereka dengan aksi kekerasan yang terus-terusan dilakukan oleh aparat kepolisian di Indonesia.

Dia menyebut, aksi mahasiswa tidak lain karena kondisi negara sedang tidak baik dan berniat memperjuangkan demokrasi. Maka dari itu, lanjut Iqbal, gugurnya mahasiswa menandakan polisi tidak sesuai prosedur, artinya ada kelalaian yang dilakukan.

“Tuntutan kami hari ini, pertama tuntut dan investigasi aksi kekerasan aparat kepolisian di aksi 24 September di Palembang. Kedua, tuntut aksi tewasnya mahasiswa di Sulawesi Tenggara,” katanya.

“Selanjutnya, copot Kapolda Sulawesi Tenggara dan jajaran. Dan mendesak Kapolri untuk menahan anggota dan memastikan tidak ada lagi tindalam represif aparat terhadap mahasiswa,” tutupnya

LAINNYA