Palembang, Pelita Sumsel-Toko-toko di pasar gubah tampak sepi dari aktivitas jual beli pada Kamis (16/3), pasalnya Puluhan pedagang Pasar Gubah hari ini menggelar aksi mogok, in terlihat dari pintu kios yang tertutup rapat. Banyak pembeli kecewa begitu meliat kios-kios yang menjual bahan sembako milik pedagang di Pasar Gubah tidak operasional.
Kantor PD Pasar Palembang Jaya yang berada di lantai dua pasar menjadi sasaran para pedagang untuk menyampaikan tuntutan yang berada. Aksi mogok pedagang Pasar Gubah ini dikarenakan kecewa dengan sistem permasalahan tarif parkir yang dilenyapkan oleh pihak PD Pasar. Dimana dengan penerapan tarif parkir tersebut sudah memberatkan pembeli.
“Terhitung 1 Maret lalu, parkir sepeda motor itu Rp2 ribu dan mobil Rp4 ribu. Dalam sebulan terakhir ini pendapatan kami anjlok. Maka itu kami memilih mogok tidak berjualan,” ujar Djulian, koordinator perwakilan pedagang Pasar Gubah.
Direktur PD Pasar Palembang Jaya Asnawi P Ratu dan Manager Operasional Febrianto yang ditengahi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Palembang Dharma Budi bersama p[ara pedagang akhinya dapat di selesaikan dengan tuntutan para pedagang sudah diatasi. Terutama mengenai tarif parkir yang akan diberlakukan. Sesuai kesepakatan besama, tarif parkir untuk sepeda motor Rp1.000 dan mobil Rp2.000,” ujar Dharma Budi.
Dikatakan Dharma, memang besaran tarif parkir yang diberlakukan sebelumnya cukup memberatkan pedagang. Karena mempengaruhi pendapatan pedagang, lantaran sepinya pembeli. “Mudah-mudahan dengan kesepakatan bersama ini tidak ada lagi masalah. Karena semuanya ini untuk kenyamanan kita bersama,” ujarnya.
Para Pedagang menyambut baik dan disepakati para pedagang. “Pada prinsipnya kami setuju saja diterapkannya sistem parkir seperti di mal-mal. Namun tarifnya perlu menjadi perhatian. Karena tarifnya tidak sesuai perda dan memberatkan pembeli untuk masuk ke Pasar Gubah,” ujar Djulian yang kesehariannya berjualan ikan.
Sebelumnya Dirut PD. Pasar Asnawi P Ratu mengatakan terkait penggunaan gate sistem tidak ada hubungannya sepinya pembeli yang datang ke Pasar Gubah. Malah Asnawi berasumsi sepinya pembeli yang berbelanja di Pasar Gubah dikarenakan area disekitar Pasar Gubah sudah beralih dari pemukiman perumahan ke area hiburan.
“Kan bisa dilihat di area sekitar Tasik ini sudah banyak cafe dari pada hunian perumahan. Jadi tidak ada hubungannya dengan gate parkir sistem itu,” terangnya.
Senada disampaikan Manager Operasional PD Pasar Palembang Jaya Febrianto mengatakan, parkir di Pasar Gubah memang diambil alih pihak pasar. Dikarenakan Pasar Gubah dijadikan pasar tradisional percontohan di Palembang. “Untuk parkir kita masih ujicoba. Intinya semua ini untuk kenyamanan dan keamanan pedagang dan pembeli di Pasar Gubah,” ujarnya. (ra)
Tidak ada komentar