Palembang, Pelita Sumsel –Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang merupakan pengurus HMI Cabang Palembang, menjadi korban salah tangkap, pada aksi menuntut penurunan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas PGRI Palembang, Kamis (10/09)
Menurut keterangan korban, Sutam (22), saat dirinya tiba di Universitas PGRI Palembang, ia mengaku ditanya oleh seorang perempuan yang tidak dikenalnya, saat dirinya ditanya mahasiswa darimana, Sutam mengaku dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, kemudian ia langsung diamankan security.
“Pada saat saya diamankan, tiba-tiba saya dipukuli dari belakang, dan beberapa security juga ikut memukuli saya”, ungkapnya.
Usai dipukul, ia diamankan Pos Security, untuk dilakukan introgasi.
” Saat diintrogasi saya jelaskan kedatangan saya, ingin menjumpai saudara Andi Leo yang kebetulan menjadi Koordinator Aksi, karena saya ada urusan pribadi perihal sekretariat, dan saya tegaskan kepada mereka bahwa saya bukan bagian dari masa aksi tersebut”, tegasnya.
Selain itu disampaikan juga oleh Adhi Marza S,Pi. selaku Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (KABID PTKP) HMI Cabang Palembang, mengecam tindakan yang dilakukan oleh security Univ PGRI Palembang dalam proses pengamanan aksi sehingga menyebabkan rekannya menjadi korban salah tangkap dan mengalami luka lebam.
“Kami mengecam tindakan yang dilakukan oleh security, saat melakukan pengaman terhadap rekan kami yang menjadi korban salah tangkap, hal ini diakibatkan sikap arogansi petugas keamanan Univ PGRI Palembang”, katanya.
Adhi mengatakan pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan jajaran pengurus Hm Cabang Palembang, Pengurus Besar (PB) HMI, dan Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) palembang. (can)