Oki, Pelita Sumsel – Bupati Ogan Komering (OKI), H. Iskandar, SE bersama ulama dan pemuka agama di OKI menyerukan umat untuk membatasi kegiatan sosial keagamaan yang menyebabkan berkumpulnya kerumunan massa.
Melalui surat himbauan yang ditandatangani oleh Bupati Iskandar bersama Kepala Kantor Kementrian Agama, Majlis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, Komisi Fatwa MUI, Dewan Masjid, dan Muhammadiyah Ogan Komering itu, Bupati mengajak untuk menghentikan sementara kegiatan majlis taklim rutin seperti tahlilan, yasinan, tibaan termasuk sholat jum’at yang diganti dengan sholat zuhur di rumah, serta sholat fardhu dan sunat lainnya juga dihimbau dikerjakan di rumah.
Pada rapat terbatas bersama Forkopimda, Pemuka agama dan OPD pada Senin, (30/3) kemarin Iskandar mengaku berat untuk mengeluarkan kebijakan terkait peribadatan itu.
“Sungguh dalam kondisi seperti ini saya merasa berat megeluarkan keputusan yang mengatur soal peribadatan namun untuk mencegah kemudhorotan harus sama-sama kita sepakati saya minta pertimbangan dari para alim ulama” Ungkap Iskandar.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten OKI, Ahmad Syukri meyakinkan bahwa menjaga keselamatan jema’ah lebih utama dari pada ibadah itu sendiri.
“Kita bukan menentang perintah Allah. Benar berjamaah itu adalah perintah Allah, tetapi menjaga keselamatan itu wajib” ujar dia. “Bukan masalah takdir, takdir pasti akan terjadi tetapi kalau takdir kemudian kita berkhitiar menjauhi masih terkena insyallah kita syahid, tetapi klo kita takdir kemudian kita tidak ada ikthiar sama sekali menjauhi itu sama saja mati konyol,” tambah Kakan Kemenag.
Ketua Nahdatul Ulama Kabupaten OKI, KH. Anwar Shodiq berpendapat umat NU sangat gemar berkumpul, beribadah bersama seperti tahlilan, wiridan dan ritual lainnya.
“Namun dalam kondisi seperti ini NU manut mengikuti fatwa pengurus pusat dan kebijakan pemerintah” tambahnya.
Demikian dengan Ormas Islam Muhammadiyah yang juga mendukung himbauan beribadah di rumah.
“Allah menghendaki kita menyelamatkan diri. Wallatulku biadikum wirahtulukan. Janganlah kalian menjatuhkan diri dalam kebinasaan. Kondisi kita di OKI harus di mulai sedini mungkin kita tutup mencegah untuk penyebaran nya,” ujar Pimpinan Muhammadyah OKI, Firmansyah.
Atas masukan dan pertimbangan pemuka agama tersebut Bupati Iskandar yakin dan menghimbau kepada para takmir masjid untuk menyosialisasikan serta memberi pemahaman kepada masyarakat soal keadaan yang tidak biasa ini.
Iskandar meminta untuk tetap mengumandangkan azan di masjid dan musholah sebagai tanda masuk waktu sholat, memutar audio pengajian dan ceramah agama sebelum sholat magrib dan subuh seraya mengajak untuk memperbanyak doa agar masyarakat OKI terhindar dari segala marabahaya.(Arl/ril)