Pilkada 2020: Waspada Gerakan Intoleran di Sumsel

waktu baca 3 menit
Kamis, 30 Jan 2020 16:14 0 387 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Peran Pemuda dalam Melawan Praktek Intoleran dan Gerakan Radikalisme Menjelang Pilkada Serentak Sumatera Selatan Tahun 2020 menjadi tema diskusi Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Bagian Selatan (Badko HMI Sumbagsel) bekerjasama dengan Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Gerakan Kebangsaan Provinsi Sumatera Selatan (DPW GPK Sumsel) yang di gelar di Guns Cafe Palembang, Kamis (30/01).

Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumsber, diantaranya Badan Intelegen Negara Daerah (BINDA) Sumsel, Dr Ega Mandala M Si, Koordinator Pemuda NKRI Sumsel, Akhmad Marzuki, Pengamat Sospol & Budaya), Bagindo Togar dan dimoderatori oleh Hardi Bubut Saputra.

Koordinator Pemuda NKRI Sumsel, Akhmad Marzuki, mengatakan bahwa gerakan Intoleran yang terjadi diduga sudah didesign oleh sekelompok orang yang tujuannya untuk memanfaatkan keadaan itu.

Ia mengatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 7 (tujuh) kabupaten/kota di Sumsel (Kabupaten OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan PALI)  yang akan berlangsung bulan September tahun 2020 mendatang berpotensi memunculkan isu kesukuan.

“Dan kita berharap isu kesukuan ini tak menelurkan terjadinya gerakan intoleran dan menimbulkan konflik dan gesekan sosial di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat sosial politik budaya Bagindo Togar menyampaikan bahwa kita harus responsif apabila ada gerakan intoleransi yang sudah mengganggu ruang publik.

“Dan kita harus mengapresiasi dengan keadaan Zero Konflik di Provinsi Sumsel yang kita banggakan ini, dan ini harus selalu kita jaga bersama,” ungkap Bagindo.

Soal tingkat tidak keadilan ekonomi, bisa jadi menjadi isu intoleransi, namun tidak sebuah masalah keadilan ekonomi

“Jadi, apakah Pilkada setiap lima tahunan ini akan menberikan efek soal ekonomi, seperti di PALI apakah masyarakat mejadi sejahtera setelah proses pilkada, saya ingin mengatakan pilkada harus memberikan mmafaat bagi masyarakat, jadi Pilkada bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya

Seementara itu, Ketua Pelaksana dan Juga Pengurus Badko HMI Sumbagsel, Muhammad Hatta menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan tak lain untuk mengajak kaum muda dan millenial untuk bersama-sama menjaga toleransi dan stabilitas keamanan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumsel yang juga akan menghelat gelaran Pilkada serentak di tahun 2020.

“Bagaimana kita sebagai generasi muda, generasi milenial, ingin tetap melihat Indonesia ke depan, mungkin sampai satu hari sebelum kiamat, itu masih utuh. Masih tetap dalam kondisi damai dan harmoni,” tambah M Hatta.

Hatta menambahkan, generasi milenial yang akan meneruskan estafet perjuangan pahlawan terdahulu.

“Generasi milenial yang akan meneruskan estafet perjuangan pahlawan terdahulu, dengan apa? dengan memutus rantai fenomena-fenomena gerakan intoleran dan radikalisme tersebut,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketum Badko HMI Sumbagsel, Bambang Irawan mengatakan bahwa generasi muda menjadi target empuk bagi momentum apapun, sebab jiwa yang dimiliki generasi muda masih sangat murni dari pengaruh manapun.

“Maka sering kali kita jumpa kaum muda (pemuda) menjadi ‘operator’ dalam setiap momentum apapun. Terlebih dalam hal ini sektor ideologi yang radikalisme dan mengandung sikap intoleran terhadap sebangsa. Kaum muda sangat mudah bersikap intoleran dan bertindak radikalisme jika dirinya tidak ada benteng untuk bercengkrama dengan ideologi atau paham yang baru dikenalnya,” ujarnya.

Ditambahkannya, dengan diskusi ini HMI berinisiatif memberikan “rangsangan” bagi Pemuda Sumsel untuk bersama-sama memperkokoh jiwa nasionalisme dengan spirit spiritual seperti yang diajarkan leluhur bangsa ini. (jea)

LAINNYA