PWI Sayangkan Sikap Walpri Gubernur

waktu baca 3 menit
Sabtu, 10 Nov 2018 20:13 0 142 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melalui ketua bidang Advokasi/Pembelaan Wartawan PWI Pusat Ocktap Riady menyayangkan sikap pengawal pribadi (Walpri) Gubernur Sumsel terhadap jurnalis detik.com, Raja Adil Siregar di Palembang Trade Center (PTC), Sabtu (10/11).

“Atas nama ketua bidang advokasi/pembelaan wartawan PWI Pusat Ocktap Riady menyesalkan terjadinya ‘keributan’ walpri Gubernur Sumsel dengan wartawan detik.com yg sedang melakukan tugas peliputan. Meminta walpri menahan diri dak perlu menantang wartawan berkelahi,” Kata Ocktaf Riady Sabtu (10/11) kepada media melalui pesan Whatshapp

Menurut Ocktaf, Menghalangi tugas wartawan tidak dibenarkan UU Pers no 40 tahun 1999. Wartawan tidak dilengkapi ilmu bela diri sementara walpri pasti dilengkapi ilmu bela diri dan mungkin senjata. “Jadi pasti kalah wartawan. Bertindak arif dan bijaksanalah. Gubernur harus memberikan peringatan dan teguran kepada walpri yang bertindak arogan,” tegasnya

Dikatakan Ocktaf, Kalau perlu minta maaf atas insiden tersebut. “Wartawan bisa juga mengadukan hal ini ke polisi atau dewan pers dan organisasi pers tempat dia bergabung. Salam hormat ocktap riady.” pungkasnya

Sebelumnya Salah satu Jurnalis dihalangi untuk melakukan wawancara dengan narasumber Raja Adil Siregar dari detik.com, hal itu terjadi pada saat Raja ingin wawancara Herman Deru, Sabtu (10/11) saat kegiatan PT Sampoerna di Palembang Trade Center (PTC).

Diceritakan Adil, kronologi keributan dirinya dengan staff pengawal pribadi Gubernur Sumsel saat dirinya hendak wawancara dengan Gubernur Herman Deru terkait UMKM di Sumsel. Karena kondisi yang sempit Raja sempat minta izin dengan walpri berpakaian safari hitam lengkap.

“Karena jarak saya dengan Gubernur jauh dan tidak bisa bertanya, saya bilang mau izin untuk kedepan. Saat itu saya ingin bertanya terkait UMKM, tapi perut saya selalu dihalangi dan tidak bisa maju ke depan,” ungkap Raja.

Kemudian, saat wawancara hampir selesai, Raja mencoba maju dan menanyakan ulang terkait UMKM. “Beberapa kali saya bertanya dengan gubernur. Namun tetap ditarik dari belakang saat

Pengawalan Gubernur Sumsel Herman Deru wawancara. Selesai wawancara saya sempat bilang “Izin saya wartawan, saya dari media dan saya tahu kapasitas saya mas. Saya bisa jaga jarak kok, nggak mungkinlah saya dorong-dorong,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kalimat tersebut di sampaikan karena walpri bilang jangan maju dan jangan dorong-dorong, sambil membatasi jarak yang menurutnya berlebihan karena terus-menerus menarik jaket.

“Saat kalimat itu saya ucapkan, seorang walpri marah dan menanyakan kenapa saya ngomong begitu. Padahal kalimat itu menjawab pernyataan walpri supaya tidak terlalu dekat dengan gubernur dan menurut saya itu jarak yang normal,” terangnya.

“Entah apa yang terjadi, tiba-tiba seorang walpri menarik saya dan mendorong ke belakang. Saat itu ada Karo Protokol Pemprov, Pak Iwan menanyakan “Ada apa, ada apa,” tambah Raja.

Tetapi walpri berseragam safari lengkap datang beberapa orang dan mendorong dirinya keluar dari kerumunan. “Saat akan mundur ke belakang, lagi-lagi walpri datang dan mendorong sambil melontarkan kalimat yang kalau tidak salah saya “Memangya kenapa kau ha?,” sambil mendorong kebelakang,” tutur Raja.

Saat itu suasana semakin panas setelah dirinya didorong dan masih berusaha menjelaskan. Tiba-tiba teman-teman media lain datang, dan dirinya sempat ditarik ke belakang. “Tapi tetap saja beberapa walpri mengejar saya dan mengajak berkelahi,” jelasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Media, Alfrenzi Panggarbesi mengatakan tidak ada keributan dan persoalan tersebut sudah selesai. “Sudah selesai, tadi saya di TKP, Dak katek yg ribut..kami makan makan samo raja dan kawan kawan wartawan,”singkatnya.(YF)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA