Palembang, Pelita Sumsel – Guna memberikan pemahaman serta menambah keahlian masyarakat dalam menjadi Bilal Jenazah, Masjid Jami’ Assalam Palembang sengaja menggelar pelatihan tata cara pelaksanaan pengurusan terhadap jenazah (Bilal) yang diselenggarakan langsung di Masjid Jami’ Assalam, Jalan Makrayu RT.24/53 RW.15 Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat Dua Palembang, Sabtu (19/08).
Dengan dibimbing langsung oleh ahlinya yakni, Drs. R.M. Siddiq Abdullah, pelatihan yang digelar tersebut diharapkan mampu bermanfaat bagi masyarakat, khususnya menambah pengetahuan sesuai dengan Syariat Islam.
“Pesertanya ada 17 dan Alhamdulillah pagi ini sudah dibuka. InsyaAllah para peserta dapat memiliki bekal pengetahuan, sehingga dapat melakukan tugas sebaik-baiknya dengan syariat Islam,” kata Ketua Masjid Jami’ Assalam Palembang, Chairul Saleh.
Chairul Saleh menyampaikan, kegiatan yang digelar oleh pihaknya tersebut diharapkan mampu menyiapkan tenaga yang memiliki kemampuan terampil sesuai dengan petunjuk-petunjuk agama Islam sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Karena saat ini perlunya regenerasi persiapan-persiapan kedepan, itulah alasan Masjid Jami’ melakukan pelatihan ini yang bekerjasama langsung dengan Kemenang melalui KUA Kecamatan Ilir Barat Dua serta dengan pembimbingnya, bapak Siddiq Abdullah,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala KUA Kecamatan Ilir Barat Dua, H. Sahrudin
menuturkan, bahwa kemampuan mengurus Jenazah merupakan kewajiban semua umat Islam.
“Tentu saja ada petunjuk-petunjuk sesuai dengan yang ditentukan oleh pembimbing. Ini merupakan kegiatan yang terlihat kecil namun dampaknya sangat luar biasa terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Ia menilai, bahwa kurangnya SDM yang memiliki kemampuan tersebut harus terus menjadi perhatian saat ini. “Karena tidak semua lorong, tidak semua RT ada petugas Bilalnya, oleh karena itu kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat,” ucap Sahrudin.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Hamdan Sawiran yang juga merupakan alumni salah satu pondok pesantren mengungkapkan, kemampuan menjadi Bilal kepengurusan Jenazah tidaklah dimiliki oleh setiap orang.
“Selaku alumni pondok pesantren yang selalu dinilai memiliki banyak keahlian bahkan mengikuti juga pelatihan ini. Karena memang kami belum terlalu bisa, mungkin teori kami bisa, maka dari itu kami siap mengikuti pelatihan bilal ini,” ujarnya.
“Pelatihan ini sangatlah penting, karena memang tidak seluruh alumni pondok pesantren semuanya bisa memperaktekannya langsung,” tambah Hamdan Sawiran.
Masih dikatakannya, perlu banyak kesiapan dalam menjadi Bilal tersebut, khususnya mental dalam menghadapi orang yang sudah meninggal.
“Mungkin bisa takut terhadap posisi orang yang sudah meningal yang akan kita mandikan tersebut. Kita berharap, melalui pelatihan ini dapat lebih memiliki kemampuan langsung untuk memandikan Jenazah. Dan pastinya dapat lebih berani,” tutupnya. (***)