Lahat, Pelita Sumsel – Lahat | Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Selatan melaksanakan kegiatan pengabdian Rantau Desa di 2 lokasi berbeda, yaitu Desa Sukabumi Kecamatan Pajar bulan dan Desa Lubuk Tuba Kecamatan Pseksu Lahat pada 5-9 April 2021.
Kegiatan ini di ikuti oleh sekitar 30 relawan yang terdiri dari perwakilan IPM Palembang, Lahat dan Pagaralam.
Program Pengabdian Rantau Desa ini sendiri adalah program rutin IPM ke masyarakat, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah memberi inspirasi tentang pembelajaran di sekolah, mengajar mengaji, kelas menggambar,kelas origami dan kreativitas, game kepemimpinan, dan penghijauan bersama masyarakat desa serta cara cuci tangan yang baik dan benar.
Selain itu IPM berbagi cerita dan inspirasi pada pemuda dan pelajar di desa, termasuk tukar ide dan gagasan terkait program yang dapat dilakukan karang taruna dan remaja masjid.
Selain itu PW IPM Sumsel bersama para relawan memberikan bantuan berupa 150 bibit pohon, 500 buku belajar, 50 botol Hand Sanitizer, Iqra, Al Qur’an, peci dan Alat Tulis.
Nubi, selaku perwakilan karang taruna desa Sukabumi mengucapkan banyak terimakasih kepada IPM Sumsel yang telah datang dan berbagi kepada desa mereka.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini, terutama bisa menghibur untuk anak-anak di desa, memberikan mereka wawasan tentang dunia luar. Selain itu kami karang taruna bisa berpikir ide dengan teman-teman dari IPM,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wawan Setiawan selaku Ketua umum IPM Sumsel mengaku bahagia atas terlaksananya program ini.
“Program ini sempat tertunda yang harusnya di bulan februari menjadi bulan April, namun program ini paling dinanti-nanti oleh masyarakat karena para pemuda kota mau merantau dan berdaya ke desa, itulah sebabnya program ini disebut Rantau Desa. Kami berupaya mengangkat kearifan lokal desa yang masih kental adat istiadat untuk menjadi bahan pembelajaran para pelajar yang ada di kota, agar mau mencintai Indonesia lewat kearifan lokal budaya tadi. Kami juga berterimakasih kepada donatur yang sudah mau sedikit menyumbangkan rejekinya untuk disalurkan ke desa lokasi pengabdian,” jelas Wawan.
Untuk sampai ke lokasi pengabdian ini para relawan harus melewati jalan dengan jurang terjal dan mendaki, hanya muat 1 mobil, sehingga harus hati-hati dan saat berpapasan kendaraan lain,harus benar-benar berhenti di tempat yang tepat, lalu selain itu sinyal menjadi kendala utama di daerah lokasi tujuan rantau desa kali ini, harapannya kedepan desa-desa di Sumatera Selatan dapat menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten maupun provinsi agar bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.(RN)