Gambar_Langit Gambar_Langit

PKH Tekan Angka Kemiskinan di Palembang

waktu baca 2 menit
Kamis, 10 Des 2020 23:11 0 101 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel – Dinas Sosial Kota Palembang dalam Anniversary Ke 10 Tahun Program Keluarga Harapan (PKH) Mengabdi di Kota Palembang, acara berlangsung di hotel Amaris Palembang, kamis(10/12/20).

Kepala Dinas sosial Heri Avrian mengatakan, dalam sambutannya 10 Tahun PKH di kota Palembang mempunyai maksud dan tujuan untuk menekan angka kemiskinan dikota Palembang, mudah-mudahan nanti bisa mengakomodir semuanya.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada sumber dana yang sudah memberikan bantuannya kepada dinas sosial sehingga bisa terlaksananya kegiatan ini,” ungkapnya

Sementara, Anggota DPD RI Arniza Nilawati, menyampaikan lahirnya PKH di kota Palembang, untuk menuntaskan angka kemiskinan yang ada di kota Palembang, pihaknya hanya menjembatani untuk mengkolaborasikan antara pemerintah pusat dan daerah serta juga pihak yang terkait.

“Saya pada hari ini sengaja hadir hari lahirnya PKH yg ke 10 tahun, bahwa PKH adalah bentuk kita untuk menuntaskan angka kemiskinan dikota Palembang,”ungkapnya

Kemudian, Masih kata Arniza Bantuan yang diberikan kepada yang penerima manfaat itu jumlahnya bervariasi, tergantung dengan banyak nya anggota keluarga, karena pada dasarnya yang penerima manfaat berdasarkan syarat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Mereka yang penerima manfaat adalah Ibu Hamil dan menyusui, atau yang masih mempunyai Balita, atau anak-anak yang masih pelajar,” ujarnya

Ketika ditanya Datanya yang sering jadi permasalahan setiap tahunnya, DPD RI ini mengatakan bahwa sebenarnya menginginkan satu keterpaduan data, pada awalnya PKH masuk pihaknya menggunakan data PPLS 2011, data yang didapat berasal dari BPS, mungkin pembaruan data kurang sehingga saat validasi dilapangan disesuaikan dengan sipenerima pada saat itu sehingga tidak sesuai dengan data saat ini.

“Durasi waktu untuk melakukan pendataan inflementasi ketika program turun jaraknya sudah jauh sekali, sehingga yang dulunya kaya pada saat program turun mereka sudah miskin sehingga mereka tidak termasuk didata dikelas terbawah,” tutupnya.(RPS)

LAINNYA