Palembang, Pelita Sumsel – Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan, meninjau pelaksanaan pembangunan perluasan kolam retensi Arafuru di Sungai Buah Kecamatan Ilir Timur II, Selasa (13/10/2020)
Anggota DPRD Sumsel, Budiarto Marsul, mengatakan, hari ini pihaknya melaksanakan reses, dan meninjau perluasan kolam retensi Arafuru.
“DPRD Sumsel Dapil II ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa perjuangan atau aspirasi dahulu sudah direalisasikan,” katanya
Kemudian, DPRD Sumsel tetap menampung kalau ada aspirasi dari masyarakat untuk tahun yang akan datang. kami lihat tadi wajah-wajah mereka senang dan bahagia, bahwa minimal sudah terus dari pemerintah provinsi dan pemerintah kota Palembang penanggulangan banjirnya konsisten, walaupun saat ini kita sedang kesusahan, tapi tetap berjalan pembangunannya.
“Ini pasti sudah berjalan, kedepan kita terus mengharapkan normalisasi sungai, kolam retensi, jalan terus, saya kira kita harus bersinergi dengan masyarakat, pemkot Palembang, dan pemprov Sumsel,” tuturnya
Menurutnya, untuk di Dapil II sangat banyak, tapi tentu pihaknya melakukan kajian secara teknis, dan ia minta pendapat juga dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas PSDA Sumsel, tapi banyak cara normalisasi sungai untuk mengatasi banjir. Saat ini sedang dikerjakan, mudah-mudahan itu selesai pengerjaannya sehingga banjir dapat dikurangi.
“Sedangkan masukan dari warga, akan kita tampung aspirasi mereka, nanti kita masukkan, yang menjadi prioritas segera kita masukkan dalam anggaran, yang perlu dimasukkan dalam kota maka kita akan ajukan ke Pemkot Palembang,” ujarnya
Sementara itu Kasi Kerjasama Bidang Pemanfaat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ari Murthar, kegiatan ini bagian dari program pengentasan, penanggulangan resiko bencana banjir kota Palembang. Dinas PSDA provinsi Sumsel pada Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.
“Terdapat beberapa kegiatan yang beberapa kegiatan itu hampir sebagian kena dampak karena pandemi corona virus disease nineteen (covid-19) jadi dipangkas,” pungkasnya
Lanjutnya, secara efektif untuk benar-benar menghilangkan banjir dikota Palembang itu sulit. Tapi dengan posisi beberapa kegiatan ini, mudah-mudahan resiko dampak banjir bisa berkurang, dan juga kegiatan ini harus didukung oleh pihak dari kota khususnya Dinas Kebersihan kota dengan menyediakan sarana dan prasarananya, serta pengangkutan sampahnya.
“karena prilaku masyarakat sekitar kota Palembang, khususnya di daerah DAS masih banyak buang sampah ke sungai,” ujarnya
Ditambahkannya, kalau dalam APBD tahun 2020 untuk DAS di sungai buah hanya kegiatan normalisasi dampak banjir, dan tidak ada kegiatan pembuatan kolam retensi. Kalaupun misalnya ada pembuatan disungai buah, mungkin bukan wewenang kami, mungkin dari kota Palembang. Kalau didaerah Duku baru kita, kalau berdasarkan dari pagudana sekitar 200 juta, dan pelaksanaannya hingga awal Desember 2020.(RPS)