Jembatan Penghubung Sumsel-Babel Telan Dana Rp15 Triliun

waktu baca 2 menit
Jumat, 2 Okt 2020 18:38 0 171 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumsel, Darma Budhi mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan penghubung Sumsel Babel telan biaya Rp15 triliun

Hal ini setelah dan sudah dikirimnnya feasibility study (FS) ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Karena butuh dana yang sangat besar, maka kedua provinsi berharap agar jembatan ini dibangun dengan APBN dan masuk dalam proyek strategis nasional.

“Kita sudah bahas rencana pembangunan jembatan ini. Baik Pemprov Sumsel dan Babel terus mematangkan rencana pembangunan jembatan sepanjang 13,5 kilometer itu. Estimasinya jembatan ini akan menelan kisaran Rp15 triliun,” katanya, Kamis (01/10).

Darma mengatakan jembatan penghubung tersebut dinamakan Jembatan Bahtera Sriwijaya. Ruas yang disepakati diantaranya jembatan tersebut menghubungkan Desa Sebangin, Bangka Selatan, Babel dengan Desa Tanjung Tapak, OKI, Sumatra Selatan. “Semula ada tiga alternatif, yakni akses Juru Taro-Tanjung Punai, Tanjung Pura-Sungai Batang dan Sebagin-Tanjung Tapa. Kita menilai bahwa Sebangin-Tanjung Tapa adalah alternatif terbaik karena panjang ruas lebih pendek dibanding alternatif yang lain,” bebernya.

Diberitahukannya, selain itu, pemilihan ruas jembatan itu juga didasari karena Pemprov Babel ingin membangun kawasan pesisir. Sementara Pemprov Sumsel menilai bahwa ruas ini memiliki landskap hutan gambut dan demografinya tidak memiliki pemukiman. Juga ada dermaga pulp di lokasi tersebut.

“Jika ini menjadi proyek strategis nasional, tentunya akan mudah dalam proses administrasi lahan, karena memang di ruas ini ada lahan gambut, dan sebagian hutan lindung. Alasan pemilihan lain juga karena arus laut di ruas ini tidak begitu kencang sehingga tidak menghambat konstruksi nantinya,” tegasnya.

Selain itu, pada desain dan konstruksi bangunan jembatan, direncanakan akan berkonsep seperti Jembatan Suramadu di Madura.

“Desainnya sama dengan Jembatan Suramadu. Saat ini, masih FS di Kementerian PU Pera. Tugas kita di daerah adalah menyusun DED, menyusun RPJMD Sumsel dan RPJMD Babel agar ini diangkat menjadi proyek strategis nasional. Jika ini dikerjakan oleh pemerintah pusat, maka pembiayaan tentunya dari pusat, serta kajian dan Amdal akan lebih mudah,” urainya.

Ia menambahkan, Pemprov Sumsel pun akan ada rencana pembangunan pesisir timur Sumatera, sehingga akan ada sekitar 63 kilometer pembangunan jalan baru di area tersebut.

“Target kita 2021 akan mulai menyusun DED. Dan harapannya ada kepastian pada 2024 untuk groundbreaking jembatan tersebut,” tandasnya. (Jea)

LAINNYA