Jakarta, Pelita Sumsel – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima pengurus Pimpinan Pusat KMHDI 2018-2020 di Kompleks Perumahan Menteri Widya Candra 1 Juli 2019. Dalam pertemuan tersebut Susi Pudjiastuti mengkonfirmasi kehadiranya sebagai narasumber dalam acara Pembukaan Rakornas XIV KMHDI yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus di Palangkaraya.
Selain undangan tersebut, KMHDI juga mendiskusikan beberapa permasalahan bangsa khususnya korelasi milennial dengan potensi laut Indonesia.
“64,97% wilayah Indonesia adalah laut, menjadikan Indonesia memiliki potensi laut yang luar biasa tanpa harus dieksploitasi berlebihan” ungkap Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI I Kadek Andre Nuaba di Jln. Widya Candra V Jakarta.
Salah satunya permasalahan populis Laut China Selatan yang selalu menjadi sorotan media, namun belum bisa dipahami secara komperhensif oleh kaum millennial saat ini.
“Anak muda harus lebih sering membicarakan permasalahan dan potensi laut Indonesia, turut mengkampanyekan kedaulatan Indonesia atas lautnya sendiri adalah bentuk nasionalisme juga” sambungnya.
Terkait dengan permasalahan yang kerap terjadu di wilayah Laut China Selatan, KMHDI mendorong Indonesia sebagai salah satu founding father terbentuknya ASEAN untuk segera membentuk kesepakatan wilayah ZEE dengan Vitenam.
“Meskipun ASEAN menganut prinsip non intervensi, tapi Indonesia punya bargaining power yang besar untuk menjadi pionir dalan menyelesaikan masalah perbatasan” sambung Andre.
Menerima pengurus Pimpinan Pusat KMHDI, Menteri Susi Pudjiastuti mengapresiasi ide dan gagasan KMHDI yang disampaikan termasuk rencana kegiatannya di Palangkaraya.
“Kita menyambut baik kehadiran gagasan KMHDI sebagai organisasi pengkaderan, dan siap hadir berbagi pengetahuan dalam kegiatan Rakornas XIV KMHDI di Palangkaraya nanti” tutupnya. (yf)