Musim Kemarau, Petani Sawah Tadah Hujan Beralih Kerja Serabutan

waktu baca 1 menit
Senin, 6 Agu 2018 10:07 0 212 Redaktur Pelita Sumsel

Reporter: Fahmi Wirawan

 

MARTAPURA, Pelita Sumsel – Akibat sawah kekeringan ditambah lagi musim kemarau yang telah berlangsung sejak beberapa minggu terakhir, Petani lahan sawah tadah hujan di Kabupaten OKU Timur pasca panen kedua pertengahan tahun 2018 tidak bisa lagi menggrap lahan sawah.

Lain halnya dengan petani sawah irigasi tekhnis yang sudah kembali menggarap lahan usai melakukan pemanenan. Petani sawah tadah hujan justru mencari pekerjaan serabutan lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga menjelang musim penghujan kembali turun.

“Kalau seperti ini terus menerus (kekeringan sawah Red) kita tidak bisa melakukan penanaman padi, kondisi tanah mengering hingga membeka jadi mana mungkin bisa melakukan penggarapan sawah,” ungkap Mukmin (47) petani diwilayah BP Peliung Senin (6/8/2018).

Menurut Mukmin, saat musim kemarau dan lahan mengalami kekeringan petani sawah biasanya mencari pekerjaan sampingan mulai dari menjadi buruh harian hingga mencetak batu bata. Untuk menyambung hidup. Bagaimanapun. Hasil panen pertengahan tahun tidak bisa dijual semua karena harus mempersiapkan untuk kebutuhan hingga awal tahun hingg panen selanjutnya.

“Selama musim kemarau ini kita sebagai petani sawah tadah hujan terpaksa istrahat, dan beralih mencari kerjaan serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mulai dari mencetak bata dan menjadi kuli lainnya.” katanya.

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA