Palembang, Pelita Sumsel – Dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang adakan Workshop Pendidikan Inklusif Dan Konunikasi Nonverbal Untuk Membangun Kemandirian Ekonomi Kaum Disabel.
Kegiatan Workshop yang diadakan di lantai 6 kampus utama Bina Darma tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan Belman Karmuda, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) yang diwakili oleh Kasi Kurikulum Dan Peserta Didik PKLK Eksowinoto S.Pd MM, Direktur PT CNG Hilir Raya Palembang Hernoe Roesprijadji, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Bina Darma Prof. Dr. Isnawijayani, M.Si, serta anak bungsu dari pasangan selebriti Dewi Yull dan Ray Sahetapy yaitu Surya Sahetapy.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Bina Darma Prof. Dr. Isnawijayani, M.Si menjelaskan, dalam rangka memperingati Hardiknas Fakultas Ilmu Komunikasi Bina Darma sengaja mengadakan kegiatan peduli terhadap kaum Disabel terutama kaum tuli.
“Kaum tuli ini ternyata belum dapat perhatian yang besar dari berbagai kalangan, maka kami mengawali dengan bahasa isyarat masuk kampus. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Bina Darma telah dibekali dengan bahasa isyarat,” kata Isnawijayani usai kegiatan Workshop, Rabu (3/5).
Salah satu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Bina Darma yang katanya juga ingin mengangkat derajat kaum Disabel DR. Ir. Hj. Ratu Mutialela Caropeboka MS mengharapkan bahwa kaum Disabel tersebut semuanya dapat kuliah.
“Kami sangat ingin mengangkat derajat mereka, karena mereka ini sebenarnya punya potensi yang lebih kurang sama dengan orang normal, jadi kita disini ingin menyetarakan mereka dengan kaum yang normal karena pada hakekatnya mereka sama. Mereka memiliki keistimewaan tertentu yang belum tentu orang normal memilikinya,” ujar Ratu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kasi Kurikulum Dan Peserta Didik PKLK Eksowinoto S.Pd MM menjelaskan, pendidikan inklusif di Sumsel sudah cukup berjalan dengan baik. “Kita bersyukur di bahwa di Sumatera Selatan yaitu Universitas Bina Darma ini merupakan satu-satu nya Universitas di Pulau Sumatera yang membukak peluang untuk para kaum Disabel ini dan yang lain belum ada setelah di Universitas Indonesia (UI), di Yogyakarta” jelasnya.
Ia berharap seluruh Universitas dimanapun seharusnya dapat menerima kaum disabilitas tersebut dikarenakan telah memiliki Filosofi bahwa pendidikan itu merupakan untuk semua termasuk kaum disabilitas. “Pendidikan itu seharusnya mengembangkan potensi yang ada tanpa alasan tidak mau menerima anak-anak disabilitas. Anak-anak disabilitas juga merupakan bagian dari bangsa kita, karena kaum disabilitas juga banyak memiliki kemampuan-kemampuan yang wajib kita kembangkan potensinya,” pungkasnya. (WR)