WHO Memastikan Vaksin Zika Belum Ada Sampai 2020
Palembang,Pelita Sumsel-Virus yang muncul pertama kali di Brasil pada 2015 ini telah memengaruhi 70 negara. Zika yang disebarkan oleh nyamuk terinfeksi menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang.
Namun, jika wanita hamil terinfeksi bisa meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali, mengalami kelumpuhan yang mengarah ke otak dan kepala abnormal berukuran kecil serta mengalami tanda-tanda cacat lahir lainnya, termasuk pada penglihatan dan pendengaran.
Hingga saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan khusus untuk virus Zika tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sekitar 40 vaksin untuk virus Zika sedang diuji, tetapi tidak ada yang mungkin tersedia bagi wanita usia subur sebelum 2020.
“Vaksin dinilai cukup aman untuk digunakan pada wanita usia subur, tetapi tidak dapat sepenuhnya berlisensi sebelum 2020,” kata Direktur WHO, Margaret Chan yang dikutip Zeenews(3/2/2017).Untuk perawatan sementara berfokus pada menghilangkan gejala, meliputi istirahat, rehidrasi dan pemberian acetaminophen untuk demam dan nyeri.
Terkait dengan virus Zika yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Langkah pencegahan menyebarnya virus Zika terbilang sama dengan demam berdarah (DBD), malaria dan penyakit lain akibat gigitan nyamuk tersebut.
Pencegahan berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah ternyata belum cukup dengan melakukan langkah 3M (menguras, menutup dan mengubur) bahkan fogging sekali pun. Perlu ada upaya tambahan yang dirasa cukup efektif dalam menekan angka penyebaran nyamuk, yakni dengan lavitrap, merupakan alat sederhana yang mudah dibuat untuk memerangkap jentik nyamuk yang terbuat dari botol bekas yang sudah di modifikasi terlebih dahulu.
Serta dengan mengubah perilaku dan pola hidup dengan tidak membiarkan baju atau kain kotor bergelantungan dan upayakan agar sinar matahari masuk ke dalam rumah serta konsumsi makanan yang sehat.[fly]
Pos terkait
Pos Terbaru
Tidak ada komentar