May Day Di Palembang, Dari Hapus Outsourcing, Upah Murah Sampai Kesejahteraan

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Mei 2017 16:29 0 178 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – May Day tepat tanggal 1 mei, diperingati oleh buruh dengan melakukan aksi demo di penjuru tanah air, tidak tertinggal di palembang, ada beberapa lokasi di jadikan tempat menyampaikan aspirasi pada hari buruh

Terpantau di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) di Jalan Merdeka, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ribuan buruh di Sumsel yang tergabung dalam Kongres Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Wilayah Sumsel Senin (1/5) melakukan Long Mach melakukan berbagai teatrikal menggambarkan kesengsaraan buruh dari Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) di Jalan Merdeka, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ribuan buruh ini menuju kekantor DPRD Sumsel dan selanjutnya menuju kekantor gubernur Sumsel di Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Ilir Timur I.

Tuntutan mereka sama dengan aksi sebelumnya yakni cabut PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, tolak Penangguhan upah dan diskriminasi upah sektor padat karya, lawan Regulasi Anti Demokrasi, Sepultra (sepuluh tuntutan buruh dan rakyat), meminta Perlindungan Hukum dan Keadilan bagi Buruh, menolak Penerapan Upah Murah bagi Buruh, menuntut dibentuknya Dewan Pengupahan di Kab/Kota se-Provinsi Sumsel, menuntut Revisi Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang pengupahan serta agar buruh diberikan Asuransi Kesehatan / BPJS.

Koordinator aksi Thomas Untung Ribut mengatakan momentum May Day yang setiap tahun diperingati oleh jutaan buruh diseluruh dunia merupakan perjuangan dari buruh yang menuntut kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga dalam bekerja.

“Tetapi hingga saat ini tuntutan kita belum pernah dipenuhi oleh pemerintah, berarti pemerintah telah gagal mensejahterakan rakyat yang mayoritas bekerja sebagai buruh untuk itu kami hari ini membangun kesadaran para buruh untuk menyuarakan hak – hak dari para buruh yang selama ini terus ditindas oleh para pengusaha, penguasa dan pemerintah,”ungkapnya.

Sementara itu, pada siang hari gabungan beberapa organisasi diantaranya SBSI Sumsel, Rekan Indonesia Sumsel, DPW Federasi Buruh Indonesia, KNPI Kota Palembang, Dan Paguyuban Angkot Palembang melakukan aksi orasi di simpang 4 DPRD Sumsel Jalan Kapt A Rivai Senin (1/5) siang

koordinator Aksi Ramliyanto dalam rilis yang di sebar menuntut tegakkan supremasi hukum UU Tenaga Kerja No 13 tahun 2003, meminta Pemprov harus mencari solusi format trasportasi Online di sumsel dan hapuskan Outsourcing dan pemagangan

“Dan juga jaminan sosial yang kongkret dan tolah upah murah mencabut PP No 78 2015,” Tambahnya. (yf)

LAINNYA