Prabumulih, Pelita Sumsel – Kas Titipan Bank Indonesia (BI) di Bank Sumsel Babel (BSB) Cabang kota Prabumulih terhitung sejak Selasa (13/10), secara resmi ditutup. Meski demikian, pasokan uang dikirim dari BI Palembang serta layanan kebutuhan perbankan di kota nanas tetap berjalan optimal seperti biasanya.
Pemimpin Cabang BSB kota Prabumulih, Tian Kedaumpu Yamin menjelaskan, penutupan operasional Bank Kas Titipan (BKT) BSB kota Prabumulih ini dilakukan karena faktor jarak tempuh pengiriman uang dari BI Palembang ke Prabumulih kini lebih singkat hingga berkisar 1,5 kilometer per jam.
“Sehingga untuk kebutuhan uang perbankan dan masyarakat bisa dipasok langsung dari Palembang. Dan, faktor keamanannya juga jadi pertimbangan,” kata Tian dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (14/10).
Ia mengungkapkan, tahun 2019 yang lalu rencana penutupan BKT tersebut pernah dilakukan, namun direalisasikan baru tahun ini. Menurutnya, penutupan BKT inipun tidak mengganggu aktivitas perbankan terutama pelayanan bagi BSB Cabang kota Prabumulih.
“Sudah sejak tahun 2019 rencananya akan ditutup, tapi baru terealisasi di tahun 2020 ini. Bukan hanya Prabumulih ada beberapa BKT di pulau jawa yang ditutup karena efesiensi waktu,” tuturnya seraya mengatakan BKT BSB di Prabumulih ini berdiri tepatnya 17 Oktober 2013 silam.
Sementara diketahui sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Sumatera Selatan (Sumsel), Hari Widodo menegaskan Bank Indonesia secara resmi menutup Kas Titipan Bank Indonesia (BI) di Bank Sumsel Babel (BSB) Cabang kota Prabumulih karena menganggap karena jarak tempuh Palembang-Prabumulih kini lebih singkat.
“Penutupan BKT BSB hari ini (kemarin, red), tidak ada alasan lain karena jarak tempuh Palembang-Prabumulih sudah lebih dekat. Sehingga, seluruh kebutuhan uang perbankan dan masyarakat di Prabumulih langsung dipasok dari BI di Palembang,” katanya.
Hari melanjutkan di Sumsel ini, ada 4 BKT yang meliputi Baturaja, Lubuk Linggau, Prabumulih dan juga Sungai Lilin. “Kini tinggal tiga saja, setelah Prabumulih ditutup. Pasokan uang untuk kebutuhan perbankan dan masyarakat akan tetap berjalan optimal seperti biasanya meski dipasok dari Palembang,” jelasnya. (feb)