OKI, Pelita Sumsel – Sektor pertanian di Ogan Komering Ilir merupakan salah satu bidang perekonomian yang sangat tahan terhadap guncangan pandemi Covid-19.
“Sektor pertanian menjadi andalan kita saat menghadapi pandemi Covid-19. Saat negara lain terkoreksi ekonominya karena resesi kita masih mampu bertahan karena tertolong sektor ini,” ungkap Gubernur Sumsel, H Herman Deru yang hadir pada Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-75 Kabupaten Ogan Komering Ilir, Minggu, (11/10).
Herman Deru mengatakan Ogan Komering Ilir merupakan tiga besar lumbung pangan di Sumatera Selatan yang turut menopang perekonomian Sumatera Selatan.
“Ini luar biasa akselerasi bidang pertanian di Ogan Komering Ilir dari hanya 500 ribu ton gabah kering pada 2013 naik hamp1r 100 persen jadi 1 juta ton per tahun. Pencapaian luar biasa Pak Bupati dan petani di OKI ungkap Herman Deru.
Gubernur Deru juga optimis Ogan Komering Ilir berpeluang jadi lumbung pangan nomor satu di Sumatera Selatan karena ketersediaan lahan yang masih luas.
“Upaya-upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi saya yakin daerah ini akan menjadi lumbung pangan nomor satu di Sumatera Selatan” ujarnya.
Surplus Beras Saat Pandemi
Bupati Ogan Komering Ilir, H Iskandar SE mengatakan sektor pertanian di OKI terus didorong oleh pemerintah daerah untuk terus maju, mampu tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Iskandar mengatakan berkar kerja keras petani produksi lahan pertanian di Ogan Komering Ilir terus meningkat termasuk pada masa pandemi Covid-19.
Selama pandemi Covid-19, produktivitas lahan di OKI mencapai 135.056 ton gabah kering (GKG) atau setara 86.096 ton beras. Dengan kata lain, produksi beras di OKI surplus, bahkan dipasok ke daerah lain.
Menurut Kepala Dinas (Kadis) KPTH OKI Syahrul, realisasi target rencana luas tanam sudah mencapai setengahnya. “Dari total rencana lahan di OKI yang akan dipanen seluas 172.524 ha, sudah terealisasi 43.272 ha,” ujar dia.
Untuk hasil panen, imbuh Syahrul, realisasi produksi gabah kering per tahun adalah 219.432 ton dari rencana produksi 219.432 ton dan target produksi beras 557.729 ton, terealisasi 139.888 ton.
“Kebutuhan Kabupaten OKI dalam satu tahun 96.725 ton beras, artinya surplus kita dalam 1 tahun adalah 461.4 ton beras,” ujar dia. (Arl)