Palembang, Pelita Sumsel – Komandan Korem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji S.I.P, S.Sos, pimpin rapat evalusai penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (27/08).
Kegiatan rapat evaluasi yang di pimpin oleh Danrem 044/Gapo bertempat di Posko Karhutlah Prov. Sumse yaitu Kantor BPBD Prov. Sumsel Jl. Arah Bandara SMB II Palembang, dilaksanakan Rapat Evaluasi Penanganan Karhutlah Prov.Sumsel Bulan Agustus Tahun 2020 diPimpin Danrem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji,S.I.P.,S.Sos. dan dihadiri kurang lebih 50 Orang.
Ada beberapa materi evaluasi yang dibahas diantaranya evaluasi BMKG tentang cuaca dan iklim, evaluasi subsatgas darat, evaluasi subsatgas udara, evaluasi subsatgas gakkum, evaluasi operasi TMC, evaluasi subsatgas BPBD kabupaten, evaluasi subsatgas sosialisasi/PMD, evaluasi subsatgas d’oa, evaluasi LO udara, Evaluasi LO darat.
Turut hadir pada kegiatan rapat tersebut,, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, S.I.P, S.Sos, Kabid Ops Polda Sumsel AKBP Maulana, M.Si, Kasiopsrem 044/Gapo Kolonel Inf. Ari Sudarsono, Kadisops Lanud SMH Palembang Letkol Pas Iyan Rusdian, S.E, Lo Darat BNPB RI Brigjen Tni (purn) Antoni Simamora, Lo Udara BNPB RI Marsma Tni (purn) Sugiyo, Kadin Kehutanan Prov. Sumsel Bpk. Panji, Kadin Perkebunan Prov. Sumsel Bpk. Fahrurozi, Kadin Pertanian PPH Prov. Sumsel, Kepala Pelaksana BPBD Prov. Sumsel H. Iriansyah, Kepala Balai PPI dan Karhutlah Wil.Sumatera Bpk. Ferdian, Koordinator BMKG Prov. Sumsel Bpk. Ishar, para Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten, Ketua Forum Pondok Pesantren Sumsel di wakilu Sdr. Riki Kurnia, GAPKI Sumsel Bpk. Zahrul Darwis, Ketua APHI Sumsel diwakilkan Rini Oktarina
Paparan dari Danrem 044/Gapo pada kesempatan rapat evaluasi, Kita kembali Koordinasi rapat Karhutla tingkat Provinsi dengan Subsatgas Darat dan Udara, untuk Satgas Udara sudah menjalankan Patroli Udara dan sudah ada beberapa titik Api yg di padamkan.
“Setiap hari saya selalu memantau dari Satelit dan hasilnya ada beberapa Hotspot kebakaran, dan saya memerintahkan Babinsa untuk mengecek ke Lapangan hasilnya ada beberapa masyarakat yang mengadakan pembakaran lahan untuk membuka kebun”, ungkap Danrem.
Menurutnya, pemangku kepentingan (stake holder) juga berperan terkait pencegahan karhutla di Sumsel.
“Peran Stake Holder Gabungan Canal Blocking, CSR dengan fokus pemberdayaan ekonomi, masyarakat, berbagi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk bantuan Masyarakat (misal, alat berat untuk buka lahan) serius dengan program Desa Peduli Api (fasilitas masyarakat misalnya), perbanyak menara pantau api titik api’, tuturnya.
Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji menegaskan kesiapsiagaan personel satgas karhutla milik perusahaan tidak hanya fokus pada lahan usaha perusahaan, tapi juga lahan yang ada di sekitar perusahaan. Selain itu dirinya menganjutkan untuk memperbanyak jumlah sumur bor sebagai antisipasi kekeringan dan sebagai cadangan air khususnya di titik-titik rawan terjadinya Karhutla.
“Kita harus mempertanggung jawabkan struktur satgas yang sudah dibuat dari Gubernur Provinsi Sumsel mengenai karhutla ini”, tegas Brigjen Tni Jauhari. (jea)