KOHATI Cabang Baturaja Gelar Seminar Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

waktu baca 3 menit
Rabu, 27 Nov 2019 20:50 0 166 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel – Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mengedukasi anak perempuan dan laki-laki agar tidak terjerumus pada kekerasan baik sebagai pelaku maupun korban kekerasan, rata-rata yang kerap menjadi korban kekerasan adalah perempuan sehingga para perempuan harus meningkatkan kewaspadaan guna mencegah terjadi kekerasan.

Hal itu lah yang disampaikan Ketua Dharmayuktikarini Cabang Baturaja Mega Dennie Arsan SH saat menyampaikan Materi seminar bertajuk 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yabg digelar oleh Korp himpunan mahasiswa islam (HMI) wati (Kohati) cabang Baturaja.

Kegiatan yang digelar di Auditorium Universitas Baturaja ini diikuti 200 orang peserta yang berasal dari Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi kepemudaan. Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Perlindungan perempuan dan anak (PPA) OKU Ir Amran, kepala Badan Kesbangpol OKU Taufik, serta narasumber Ketua Dharmayuktikarini cabang Baturaja, Unit PPA reskrim Polres OKU dan pihak Unbara.

“Pahami bentuk kekerasan, Segala sesuatu yang membuat perempuan tidak nyaman, baik itu kekerasan, fisik, psikis, seksual, ekonomi, dan sosial. Dengan memahami ini, kita perempuam bisa lebih waspada,” kata Mega

Dikatakan Mega yang menyampaikan Materi membangun Akses Keadilan dalam Rangka Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan ini memyampaikan kiat agar perempuan terhindar dari segala bentuk kekerasan diantarnya, perepuan harus memahami hubungan yang sehat terhadap teman dekat, sahabat bahkan saudara.

Menurut Mega, Sebagian kekerasan terhadap perempuan terjadi pada ranah privat/ personal artinya pelaku memiliki hubungan darah, kerabat, perkawinan dan relasi (pacaran red). “Waspada pada perubahan orang terdekat kerap menjadi pelaku, oleh karna itu selalu amati kondisi sekitar anda,” ucapnya.

Selain itu Lanjutnya, Hindari lokasi berbahaya. Menghindari lokasi yang sepi dan rawan kejahatan juga bisa mengurangi resiko kekerasan terhadap perempuan. “Atau pergilah secara berbarangan karna biasanya pelaku mengikuti orang yang bepergian sendiri,” tukasnya mengakhiri materi.

Sementara itu, Ketua Kohati Badko HMi cabang Baturaja Ema mengatakan tujuan Umum Seminar ini adalah salah satu kegiatan dalam rangka kampanye 16 (HAKTP) Hari Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan, yang merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.

Selain itu lanjutnya membangun kesadaran para pemerhati dan penggerak anti kekerasan terhadap perempuan, serta dapat terdorong untuk membuat gerakan solidaritas berdasarkan kapasitas dan fungsinya masing-masing dan turut aktif menyebarluaskan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan.

“Meskipun bentuk kekerasan ini tak terlihat dan terkadang tidak dipandang dengan serius, namun perlu ada bentuk perhatian dari pihak-pihak terkait, Karna banyak ketidak tahuan sebagian kaum hawa, harus berbuat apa saat ada perlakuan kekerasan terhadap perempuan,” kata Ema.

Ema berharap dengan adanya kegiatan ini peserta mendapatkan pehamaman serta dapat menebarkan pemahaman inii kepada seluruh perempuan disekitarnya agar bisa terhindar dari kekerasaan .

“Perlu diketahui tanggal 25 November bukan hanya hari guru tapi juga hari anti kekerasan terhadap perempuan yang mesti di evaluasi oleh pemerintah dan seminar ini bisa menjadi program pemerintah ditahun-tahun berikutnya yangbisa kerjasama dengan para organisasi perempuan yg ada dikab. OKU ini,” harapnya. (KBT)

LAINNYA