Tokoh Islam Sumsel Marah, Serukan Aksi Masif Lawan Ahok

waktu baca 3 menit
Sabtu, 8 Okt 2016 20:20 0 203 Redaktur Pelita Sumsel

PALEMBANG, PelitaSumsel.com – Pernyataan Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok) yang menyebut umat Islam dibohongi surat Al Maidah ayat 51, menjadi kontroversial karena pernyataan tersebut dianggap banyak pihak merupakan bentuk penistaan terhadap agama Islam. Terkait pernyataan tersebut Tokoh Islam dan Ormas Islam Sumsel menyikapi pernyataan Ahok menyangkut penistaan agama dengan melakukan konsolidasi di sekretariat HMI Cabang Palembang, Sabtu Malam (9/10)

Tokoh Islam dan Ormas Islam yang hadir diantaranya Umar Said (Ketum FUI), Solehun, M.Pd (Ketum Kahmi Kota Palembang), Ust. Legawan Isa (FUI) Belman Karmuda (Tokoh Masyarakat), Yusmoro (HTI), Imron Rosidi (Ketua DMI kota Palembang), M Isa Ansyori (FPI), M Ilyas (RMI), Aden Jaya Kesuma (PII), Ramdoni (Ketum HMI Palembang), Mursalin (NU), Mukhlis (Muhammadiyah), Doni Mailano (Masika), M Iqbal (FPI/FMI), Sastra (Humanika) dan M Khalifah Alam (Direktur Sijarum Institut/Sekum Kahmi Kota) sebagai inisiator Konsolidasi Tokoh Islam dan Ormas Islam

M Khalifah Alam  saat memulai konsolidasi menyatakan bahwa ini bukan soal politis bukan juga soal dukung atau tidak mendukung apa lagi ikut campur urusan gusur-menggusur serta soal Jakarta dan Problematika Pilkada bukan urusan kami. Tapi ini urusan Ke-Imanan dan Ke-Islaman dan urusan penistaan Surat Al Maidah : 51 bukan hanya milik Umat Islam Jakarta. Ini merupakan urusan Penistaan Agama Ini sudah mengusik ghirah keagamaan Umat Islam seluruh dunia bukan hanya Jakarta.

“Urun rembug ini tidak ada unsur politik apalagi pilkada jakarta tapi menyangkut Al-qur’an yang dihina oleh Ahok. kita disini berdiskusi menanggapi pernyataan Ahok yang telah menghina Al-quran” Tegas M Khalifah Alam.

Bahkan Ketua Umum Kahmi Palembang, Solehun, M.Pd sangat prihatin  dan marah atas pernyataan ahok, dan ia menyarankan umat Islam di Sumsel harus bergerak. “Kita harus bergerak. kita mempunyai keprihatinan yang sama. Ketika ada seseorang  dan juga pejabat publik yang notabene menghina kitab suci Al-quran. Kenapa hal ini berdampak cukup luas karena sosok ahok dan pilkada Jakarta. jika kita tidak bergerak, maka Islam akan kalah” Jelasnya

Hal yang sama di lontarkan Ketua Forum Umat Islan, Umar Said bahwa Ahok telah dengan gagah berani menistakan agama, hal ini pasti ada kekuatan besar dibelakang ahok dan saya bisa pastikan kekuatan besar tersebut adalah kekuatan komunisme.

“Untuk melawan ini kita harus punya payung hukum untuk melawan kekuatan besar ini. Kita dorong MUI harus berperan untuk mengawal ini” Ungkapnya.

Sementara Itu Ustad Legawan Isa dalam pernyataannya agar memberi pelajaran bagi yang suka melecehkan agama, dan jangan lupa dengan kasus- kasus besar, Ahok adalah masih masalah kecil jangan lupakan masalah besar yang terus berjalan hingga kini.

“Memperjuangkan umat Islam yang tersangkut kasus hukum, siapapun orangnya dan bagaimana organisasinya, kita  harus membela umat Islam kalo dilecehkan” katanya

Setelah melakuan diskusi sampai tengah malam, diputuskan bahwa umat Islam di Sumsel akan melakukan upaya hukum dan disertai dengan aksi secara masif. Diawali dengan akan mengadakan pertemuan dengan MUI Sumsel bersama Tokoh Islam dan Ormas Islam untuk merumuskan upaya mempidanakan Ahok. Dan pada saat bersama Mahasiswa dan Pemuda Islam akan melakukan aksi damai ke DPRD Sumsel

“Untuk aksi masif kita awali pada Senin (11/9) jam 10, kita akan aksi dengan titik kumpul DPRD Sumsel, semua Pemuda dan Mahasiswa Islam ayo gabung lawan Ahok” Seru Khalifah Alam  (ril/Daf)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    LAINNYA