Ini Bioskop Pertama di Palembang

waktu baca 2 menit
Jumat, 6 Jul 2018 15:37 0 569 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel-Bioskop pertama yang ada di kota Palembang seperti yang dilansir dari berbagai sumber adalah Bioskop Flora pada tahun 1910, kemudian pada tahun 1920 berganti nama menjadi Bioskop Orintal, kemudian pada tahun 1956 berubah menjadi bioskop SAGA.

Pada zaman pendudukan jepang 1942-1945 gedung ini menjadi gedung Bintang Berlian tempat pertunjukan tonil tradisional bangawan H Gung/Miss Tina, juga di gedung ini lah lahir lagu gending Sriwijaya ciptaan A Dahlan Mahibat, dan tari gending Sriwijaya oleh miss Tina Sukina A Rozak, Bioskop SAGA sekarang sudah berubah menjadi Kantor dinas Pendapatan Daerah.

Pemerhati sejarah Kota Palembang Rd. Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa bioskop dari masa ke masa menjadi tempat alternatif utama hiburan rakyat di Palembang sama seperti kota-kota lain.

“Awalnya masyarakat menyebut film bioskop sebagai “gambar idoep”. Walaupun filmnya masih film bisu,” ujar Ikhsan.

Ikhsan yang juga dosen Fakultas Hukum di Universitas Sriwijaya (Unsri) membenarkan jika Bioskop pertama yang ada di kota Palembang adalah Bioskop Flora pada tahun 1910 dan pada tahun 1920 berganti nama menjadi Bioskop Oriental.

Pada zaman pendudukan Jepang Ikhsan mengungkapkan pada tahun1942 sampai 1945 gedung ini menjadi gedung Bintang Berlian tempat pertunjukan tonil tradisional bangawan H Gung/Miss Tina

“Pada tahun 1956 berubah nama menjadi bioskop Saga, yang kini menjadi kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang,”ungkapnya

Pada masa itu Iksan melanjutkan setiap film terbaru promosinya poster film diarak memakai gerobak sambil ditabuh semacam genderang drum band.

Hal senada dikatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kota Palembang, K.M Isnaini Madani bahwa Sangat mendukung dengan adanya tulisan ini dan dari Dinas Pariwisata berharap di setiap gedung bersejarah di palembang dapat dituliskan sejarah singkatnya dan diletakkan di lobby gedung.

“Jadi setiap tamu yang datang ke gedung itu apa pun fungsinya sekarang, mereka dapat mengetahui tentang sejarah gedung tersebut,” ujar Isnaini.

“Karena dengan mengetahui sejarah gedung tersebut maka gedung itu akan lebih bernilai dan bermakna bagi siapa saja yang melihat dan berkunjung ke gedung tersebut,”tutupnya.(fly)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA