Herman Deru: Spekulasi Politik Hanya Meramaikan Suasana, Pihaknya Fokus Memantapkan Jaringan Pemenangan

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Nov 2017 18:58 0 189 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Spekulasi politik jelang masa pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan semakin ramai. Para analis jejadian baik dari kalangan yang mengaku akademisi maupun wartawan yang turut meramaikan spekulasi dengan menulis kemungkinan pasangan-pasangan yang akan maju dan yang akan gugur. Pada satu dua analisa kesimpulannya masih bisa diterima akal sehat tetapi pada analisa yang dengan sengaja ditulis untuk memenuhi pesanan pembayarnya terlihat betul dipaksakan. Bahkan bukan satu dua analis menggiring pilkada Sumsel seolah akan terjadi head to head antara pasangan IM melawan DR.

Menanggapi maraknya gerakan penggiringan opini ke arah head to head seperti itu, bakal calon gubernur Herman Deru meyambutnya dengan senyum lebar. Menurutnya bisa jadi memang ada segelintir kekuatan politik yang ketakutan menghadapinya di medan laga. Sehingga berusaha menyingkirkannya dengan segala daya upaya. Tetapi ungkapnya, hal itu tidak akan terjadi. “Begini, kita ini kan bukan politisi yang baru lahir atau politisi kemarin sore. Kita sudah makan asam garam dunia perpolitikan dan pilkada. Tentu pernah menang, juga pernah kalah. Jadi kalau di Pilkada Sumsel 2018 ini kami dianggap tidak akan lolos karena kurang partai, itu pasti ngarang. Mimpi di siang bolong itu namanya,” ujarnya sambil tersenyum, saat berbincang santai bersama media sambil irup cuko di sebuah kedai di Palembang, 28/11.

Deru menjelaskan ada dua partai yang masih menjalankan prosedur internalnya dalam menentukan calon yang akan mengusung dirinya. Ia dan calon wakilnya sangat menghormati proses itu. Karenanya tetap menunggu prosesnya selesai sampai tuntas. Deru menegaskan dirinya sangat memerhatikan persoalan etika politik, jadi tidak mau mengklaim sebelum hitam di atas putih. Tapi bukan berarti kedua partai itu tidak akan mengusungnya. “Tidak perlu risau dengan yang berkata kursinya sudah lengkap, mereka juga belum jelas siapa pasangannya. Waktu untuk mendaftar ke KPUD masih panjang, detik perdetik bisa berubah. Soal peserta akan berapa pasangpun bisa saja berubah, mungkin saja akan ada empat pasang. Ini kan politik,” ujarnya.

Deru juga menyampaikan dirinya baru saja menerima hasil survei sebuah lembaga di Jakarta yang kembali menempatkan dirinya di posisi teratas. Ia menyatakan cukup senang dengan konsistensi temuan lembaga-lembaga survei nasional yang kredibel dimana dirinya selalu berada di posisi teratas elektabilitasnya. Bahkan semakin sini, semakin jauh jaraknya dengan posisi kedua di bawahnya. Deru juga menyinggung soal munculnya rilis survei belakangan yang makin tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. “Ada survei yang di kampus seolah survei se-Sumsel. Ada FGD seolah hasil survei, belum lagi ada survei yang dirilis oleh lembaga-lembaga yang rekam jejaknya tidak kredibel. Itulah suasana politik Sumsel belakangan ini. Baguslah, dinamis tetapi tentu harus menjaga kedamaian dan jangan asal,” pungkasnya. (ril)

LAINNYA