Herman Deru Inginkan Desa Unggulan Berbasis Literasi

waktu baca 2 menit
Rabu, 18 Okt 2017 12:15 0 205 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Setiap tanggal 18 Oktober diperingati sebagai Hari Perpustakaan Sekolah Internasional (HPSI) atau International School Library Day. Peringatan ini dicanangkan oleh Presiden IASL, Dr Blanche Woolls dan ditegaskan kembali oleh Presiden IASL, Peter Genco pada tahun 2005. Hari Perpustakaan Sekolah Internasional pertama kali diadakan pada 18 Oktober 1999 dengan tema, “A Day in the Life”.

Dalam rangka menyambut Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 2017, Calon Gubernur Sumatera Selatan 2018 Herman Deru, kembali menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel, salah satunya melalui sarana perpustakaan yang memadai dan layak untuk anak-anak sekolah.

“Setiap sekolah di Sumsel harus mempunyai perpustakaan yang memadai dan layak buat siswanya, jangan sampai ada sekolah yang perpustakaannya tidak layak, atau bahkan tidak punya perpustakaan,” demikian disampaikan Herman Deru, saat diwawancarai media di Palembang, Kamis (18/10)

Cagub yang akan berpasangan dengan mantan Bupati OI Mawardi Yahya di pilkada Sumsel mendatang ini menjelaskan,  gagasan mengenai desa atau kelurahan unggulan berbasis literasi adalah satu ikhtiar kecil di level desa atau kelurahan untuk mendorong anak-anak segala usia dan orang tuanya mau membangun kuktur membaca.

“Saya mau di tiap desa kelurahan itu minimal ada satu Taman Bacaan Rakyat (TBR), ini serius. Semua harus mau membaca, bahaya kalau rakyat tak suka baca, apalagi sekarang sudah masuk era digital, bisa-bisa muncul tradisi copas (copy paste, red) tanpa tabayyun. Harapannya gerakan ini akan menjadi sarana dan media belajar utuk semua kalangan tentu juga serta mengurangi angka buta aksara,” ujarnya.

Deru menambahkan, minat baca dan budaya literasi masyarakat Sumsel harus ditumbuhkan. Hal demikian bukan hanya tugas pemerintah melainkan harus jadi kesadaran dan kemauan seluruh lapisan masyarakat. “Antara pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung, bersinergi, dan bekerja sama merapatkan barisan untuk menyukseskan gerakan ini,” tuturnya.

Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini mengajak seluruh elemen masyarakat agar mendukung penuh program perpustakaan desa/kelurahan di seluruh penjuru Sumsel.

“Perpustakan atau taman bacaan rakyat sebagai layanan informasi dan sumber pengetahuan kepada masyarakat. Tahap bebrikutny bisa kita kembangkan menjadi resource center. Ada wifi, ada fasilitas pemutar film pengetahuan, aarana belajar bahasa dan seterusnya. Tapi di awal, kita perlu fisik perpustakaannya. Kalau di basis desa kelurahan ada Taman Bacaan maka di semua sekolah di Sumsel sudah pasti wajib ada itu taman baca atau perpus, kita ingin Sumsel Maju, mengembangkan budaya literasi adalah modal untuk maju,” pungkasnya. (ril/wwn)

LAINNYA