Viral Keluarga Pasien Ngeluh Pelayanan, Pihak RSUD Kayuagung Langsung Klarifikasi 

waktu baca 3 menit
Selasa, 21 Mei 2024 08:01 0 118 Redaktur Romadon

 

 

OKI,Pelita Sumsel – Jagat maya dihebohkan dengan viralnya video keluhan keluarga pasien dan Pasien Operasi Mata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan yang di posting secara live melalui akun Facebook “Qiqi Chimodt” pada Hari Minggu (19/05/2024). Siaran langsung tersebut ditanggapi oleh warganet dengan berbagai komentar.

 

Viralnya video tersebut ditanggapi langsung Manajemen RSUD Kayuagung dan dokter Spesialis Mata RSUD Kayuagung dr. H. Ismi Wildani, S.PM.

 

Diwawancarai pada Hari Senin (20/05/2024), Direktur RSUD Kayuagung, dr. Hj. Asri Wijayanti, M.Kes menjelaskan bahwa komplain tersebut datang dari keluarga pasien Operasi Katarak dengan Metode Pheco yang semestinya dilayani pada poli rawat jalan.

 

“Pasien sudah dijadwalkan operasi dihari Sabtu dan harus kontrol satu hari berikutnya yaitu dihari Minggu. Sehubungan dengan poli rawat jalan tutup di hari Minggu, maka pasien dialihkan ke bangsal tindakan untuk kontrol,” jelas Asri.

 

Sebelum kejadian tambah dia, pasien telah dianjurkan perawat untuk menunggu dikamar 1 dan 3 yang telah disiapkan dan tidak ditelantarkan.

 

“Namun keluarga pasien ini dengan sengaja mengambil kasur dan mengajak beberapa pasien duduk dilantai langsung membuat video dan memviralkan kejadian,” terangnya.

 

“Sementara kasur di bangsal diperuntukkan untuk pasien rawat inap, sehingga salah jika kasur diletakkan dilantai karena ortunya adalah pasien rawat jalan,” tambahnya.

 

Pada saat dokter spesialis mata datang untuk melakukan tindakan dan menjelaskan pasien sudah tidak berada ditempat tambahnya.

 

Pemeriksaan pasien itu untuk mengetahui ada tidaknya komplikasi paska operasi, perdarahan dan lainnya.

 

“Dokter Spesialis Mata tetap hadir di hari Minggu yang merupakan hari libur dan semua pasien telah dilayani.” terang Direktur RSUD Kayuagung

 

Dokter spesialis mata RSUD Kayuagung dr. H. Ismi Wildani, S. PM. menegaskan bahwa tidak ada penelantaran pasien. Bahkan, pada hari Minggu (19/5/2024), kemarin saat video viral tersebut direkam, ia masuk kerja di hari liburnya demi memeriksa pasien yang telah menjalani operasi katarak pada hari Sabtu.

 

“Tidak benar, tidak ada yang menelantarkan pasien, bahkan di hari Minggu waktunya saya libur, saya rela masuk seperti biasa, dan semua itu demi pasien yang dioperasi katarak one day care di tanggal (18/05/2024) sehingga saya suruh kontrol untuk cek hasil di hari Minggu (19/05/2024),” paparnya.

 

Ismi menjelaskan bahwa semua pasien yang datang pada hari Minggu tersebut telah diperiksa. Bahkan ia mengaku sudah berada di RSUD Kayuagung sebelum pukul 10.00 WIB dan menyelesaikan pekerjaannya memeriksa pasien.

 

Ismi membenarkan pasiennya tersebut dijadwalkan untuk datang pada hari Minggu pukul 09.00 WIB untuk kontrol. Namun, saat tiba di RSUD Kayuagung, keluarga pasien tersulut emosi. Padahal, menurut Ismi, ia hanya terlambat beberapa menit.

 

“Kemudian pembuat konten video emosi lalu menyuruh pasien duduk di lantai dan pasien lain juga keluar dari ruang poli lalu membuat video tersebut melakukan siaran langsung hingga viral,” jelas Ismi. “Padahal kursi disediakan dan ada pasien sudah diarahkan duduk di kursi,” terangnya.

 

Pj Bupati OKI Cek Langsung ke RSUD Kayuagung

 

Mendengar keluhan warga yang viral di Medsos Pj. Bupati Asmar Wijaya langsung kroscek satu persatu kamar pasien rawat inap RSUD Kayuagung. dan menanyakan langsung dengan pasien yang sedang terbaring.

Asmar menjelaskan, semua pasien kamar sudah dimintai keterangannya. Untuk pelayanan dari pihak RSUD Kayuagung sendiri semuanya baik-baik saja dan permasalahan sudah diselesaikan.

 

“Mengenai video yang viral di Facebook tersebut, mungkin dia meluapkan kekesalannya menunggu dokter.” Pungkas Asmar

 

Asmar mengingatkan pentingnya komunikasi antar tenaga medis dan pasien. Dengan komunikasi dan sikap terbuka serta saling pengertian kejadian seperti ini menurutnya tidak perlu terjadi. (bibah andi)

LAINNYA