Palembang, Pelita Sumsel- Sebanyak 449 Jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 2 asal Lubuklinggau, Muratara dan Kota Palembang tiba di Asrama Haji Palembang, Minggu (12/05/2024) pagi. Sebanyak 407 jemaah atau 90,6 persen masuk kategori resiko tinggi (Risti).
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil saat dimintai keterangan mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tim kesehatan embarkasi, 90,6 persen jemaah kloter 2 masuk kategori Risti. Rinciannya, Risti karena usia tiga orang, Risti karena penyakit 213 jemaah, dan Risti karena penyakit dan usia sebanyak 191 orang.
“Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Kita akan berusaha agar semua jemaah dalam kondisi siap berangkat ke Tanah Suci,” jelas Armet.
Menurut Armet, tahun ini Kementerian Agama masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas (21,41%). “Pemerintah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh jemaah. Selama mengikuti bimbingan teknis, para petugas dilatih dan diingatkan agar lebih ramah dan peduli kepada jemaah, khususnya lansia. Seluruh jemaah haji juga diajak untuk bersama memberikan kepedulian kepada para lansia yang ada dalam rombongannya,” jelasnya.
Dikatakan Armet, Kemenag juga menginisiasi sejumlah Program Ramah Lansia sejak dalam negeri, misalnya bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), pengkloteran dengan memprioritaskan lansia menempati kursi bisnis, seremoni yang singkat (maksimal 30 mnt dan dua sambutan), serta layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.
“Jemaah haji kategori lansia dan risti ditempatkan pada gedung dan kamar yang berdekatan dengan poliklinik, sehingga jemaah dapat ditangani dengan segera apabila membutuhkan penanganan kesehatan,” terangnya.
Hal senada disampaikan Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Palembang Emmilya Rosa. Dia bertekad memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal. Poliklinik melayani jemaah 24 jam untuk menjaga kesehatan dan memastikan jemaah laik terbang. “Kita 24 Jam standby poliklinik berjaga, untuk memastikan jemaah haji laik terbang,” ujar Emmilya (DN)