Palembang, Pelita Sumsel- Menghormati dan mengharga perbedaan baik dari sisi budaya, adat hingga agama menjadi kunci penting sehingga terciptanya kerukunan antar masyarakat, khususnya di Sumsel.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru ketika hadir dalam perayaan natal oikumene kristen katolik, TNI, Polri dan ASN Sumsel di SoMa Grand Ballroom Palembang, Jum’at (6/1) malam.
“Kunci kerukunan ini adalah saling menghormati. Kita patut bersyukur hidup di provinsi yang memiliki bermacam-macam adat, budaya dan agama ini. Pluralitas dalam beragama mendorong rasa persatuan dan kesatuan.
namun tetap bisa hidup rukun. Pluralisme di Sumsel ini adalah hal yang indah,” kata Herman Deru.
Menurut Herman Deru, terciptanya zero konflik di Sumsel karena adanya dukungan masyarakat dalam menjaga kebersamaan.
“Kokohnya Sumsel ini karena kita terus bersatu dalam kebersamaan. Kita tidak sibuk menjadi perbedaan satu sama lain,” tuturnya.
Bahkan, dia menilai, kerukunan tersebut juga tumbuh karena masyarakat tak segan berbagi kebahagian satu sama lain.
“Berbagi kebahagiaan itu sangat penting agar semangat kebersamaan membangun daerah ini dapat terus diwujudkan,” paparnya.
Dia menyebut, perayaan natal oikumene ini menjadi salah satu bukti masyarakat menjunjung tinggi kebersamaan dan kerukunan. Pasalnya, natal oikumene tersebut tidak hanya dihadiri umat nasrani, tapi juga berbagai umat lintas agama lainnya.
“Inilah moderisasi dalam beragama. Satu sama lain tidak mempersoalkan agamanya. Hal seperti ini harus terus dibangun dan ini menjadi bukti jika Sumsel sangat menjunjung tinggi kerukunan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Herman Deru juga mengucapkan selamat Natal Oikumene kepada umat nasrani.
“Terus jaga kerukunan dan kebersamaan ini, karena ini sesuatu yang indah,” imbuhnya.
Sementara iti, Ketua Presidium OKSS Romo Simon Margono, natal oikumene harus dijadikan acuan agar dapat lebih baik lagi kedepannya.
“Ini jangan hanya dijadikan seremoni saja, tapi lebih dari itu. Natal kali ini mengajak kita untuk mencari berbagai jalan agar dapat lebih baik menjalani kehidupan ini,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Natal Oikumene Kasianus Telaumbanua menyebut, selain sebagai acuan dalam menjalani kehidupan, natal ini juga menjadi sara dalam berbagi kebahagiaan.
“Kita harus berbagi sukacita ini. Apalagi, perayaan ini dihadiri langsunb oleh pak Gubenur. Tentu ini semakin menambah sukacita kita. Kita tentu mengucapkan terima kasih kepada pak Gubernur. Ini merupakan perhatian berharga untuk kami,” tuturnya.
Perayaan natal oikumene tersebut diisi dengan berbagai macam acara, seperti paduan suara hingga pertunjukan tarian budaya, khususnya Sumsel.
Itu merupakan bukti juga umat nasrani di Sumsel juga menjunjung tinggi budaya dan adat daerah ini.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Izak Pangemanan, Danlanud Sri Mulyono Herlambanb Kolonel PNB Sigit Gatot Prasetyo, Hakim Tinggi Pengadilan Palembang Hasaloan Sianturi, Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva, Kapolrestabes Palembang Mokhammad Ngajib, Uskup Agung Palembang Mgr Yohanes Harun Yuwono dan Mgr Emiritus Aldysius Sudarso, Ketua FKUB Sumsel KH Mal’an Abdullah, Wakil Ketua PHDI Sumsel I Made Suarsa, Ketua PHDI Kota Palembang I Ketut Mulyawan, Ketua Walubi Sumsel Tjik Harun, dan sejumlah tokoh lintas agama lainnya.