OKU Timur, Pelita Sumsel – Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur Difasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur menggelar Silaturahmi akbar bersama seluruh pemangku adat Kecamatan. Rabu (14/12) di Ruang Bina Praja II Kantor Bupati OKUT.
Hadir dalam acara Ini, Bupati OKU Timur yang diwakili Asisten III Sutrisno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin, S.Pd MM, Sekretaris Pendidikan dan Kebudayaan Ir. Dodi Purnama, ST, Anggota DPRD Kabupaten OKU Timur sekaligus pengurus Lembaga Adat Kabupaten Ida Liana.
Dalam Konsolidasi ini ada beberapa hal yang menjadi topik pembahasan, diantaranya tata cara adat budaya kebiasaan yang ada di setiap desa masing-masing. Hingga pengurus adat di tingkat Desa.
Ketua pelaksana Kegiatan Ir. Dodi Purnama, ST MM yang juga selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur mengatakan, silaturahmi ini juga merupakan agenda Konsolidasi antar Pengurus Adat Kabupaten dan Pemangku adat Kecamatan dan ini merupakan pertama kali digelar di OKU Timur. Dengan Konsolidasi ini kedepan eksistensi pelestarian adat budaya di OKU Timur semakin berjalan berdampingan dengan kemajuan Pemerintah Daerah.
“Hari ini kita juga memberikan dana insentif sebagai penghargaan dan apresiasi bagi para pemangku adat kita. Kedepan kita harapkan terus terjalin Sinergitas yang baik. Antara Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan dengan Lembaga adat OKU Timur. Kita juga rencanakan dan akan kita laporkan ke Pimpinan mudah-mudahan setuju, untuk mengambil semaraknya pelantikan Pemangku Adat Kecamatan akan kita agendakan dengan Momentum HUT OKU Timur,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur H. Leo Budi Rachmadi, SE dalam sambutannya menjelaskan, dalam Konsolidasi ini kita membahas sekaligus menghimpun berbagai masukkan dari pemangku adat Kecamatan. Adat budaya yang sudah menjadi kebiasaan selama ini menjadi dasar kita melakukan pengadministrasi. Sehingga terus terlestarikan dan semakin dikenal. Dengan Keberagaman yang ada, kita tahu bersama OKU Timur Miniatur Indonesia.
“Ini bentuk keterbukaan lembaga adat di Kabupaten. Pembentukan adat di Desa itu tidak mesti orang Komering, kita lihat dominan di Desa masing-masing. Kalau di Desa itu dominan masyarakat Jawa maka ketua adatnya dari masyarakat Jawa begitu juga adat lainnya,” ujarnya.
Ketua KPU OKU Timur dua periode ini juga mengucapkan Terima kasih kepada Bupati dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, atas dukungan terhadap pelestarian Adat budaya yang ada. Mulai dari bantuan seragam dan fasilitas lainnya. Seperti hari ini fasilitas pertemuan akbar Konsolidasi. Ini patut diberikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian ini.
“OKU Timur Ini ada pakaian kepala Khas yakni Kepodang. Ini perlu kita sosialisasikan ke masyarakat luar. Bila perlu kita rencanakan ada aksi pemakaian kepodang terbanyak yang diikuti oleh seluruh pemangku adat dan pelajar. Bisa mencetak rekor Muri, seperti Kegiatan budaya yang ada didaerah lain,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin SPd MM mengatakan, Dengan pertemuan ini dapat menambah semangat memajukan bidang adat budaya yang ada. Serta menjadi motivasi bagi generasi agar lebih menghargai adat budaya yang ada.
Dikatakan Wakimin, sebagai pengurus dan Pemangku Adat Bapak-bapak merupakan narasumber tentang kebudayaan. Agar budaya tetap terpatri ke generasi dan terjaga, memberikan kontribusi lebih bagi daerah dan negara kita.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur konsisten siap memajukan Kebudayaan yang ada di OKU Timur, saya minta kepada semua tokoh adat dan budayawan jangan sungkan-sungkan menyampaikan masukan dan saran demi kemajuan OKU Timur khususnya dibidang seni adat budaya,” ujarnya.
Ditempat yang sama Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin ST yang diwakilkan Asisten III Sutrisno menyebutkan, dengan konsolidasi ini diharapkan Pemerintah daerah dan Lembaga Adat semakin bersinergi khususnya dalam membangun dan memajukan seni budaya. Silaturahmi dan Konsolidasi ini juga bisa menjadi wahana pengaktualisasikan berkiprah kemajuan masyarakat dan daerah. Seni dan budaya sebagai wadah kearifan masyarakat untuk memajukan seni lokal. Jangan sampai tergerus dengan zaman.
“Kemajuan teknologi menuntut perkembangan seni mampu menyesuaikan. Maka jika tidak akan mengalami persaingan yang tinggi terhadap pelestarian adat itu sendiri,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak agar terus bersama-sama melestarikan kerafian lokal yang ada, seperti peninggalan sejarah budaya ataupun warisan seni tak benda. Maka kami juga minta ke masyarakat agar menginformasikan dan menyampaikan jika ada seperti ini sebab tidak akan kelihatan jika ini tidak kita informasikan.
“Ini modal kuat untuk memajukan OKU Timur bahwa kita banyak Keberagaman tapi zero konflik. Kalau orang luar ke OKU Timur maka mereka akan mengatakan ini Bhinneka tunggal ika. Ini harus kita pertahankan,” ujarnya. (*)