Palembang, Pelita Sumsel – Untuk mendongkrak perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program Beli Kreati di Sumsel.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah, dengan menggandeng sebanyak 200 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sumsel, yang memproduksi produk-produk khas daerahnya.
Peluncuran program tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Kemenparekraf Sandiaga Uno, di aula Griya Agung Palembang, Rabu (14/9/2022), ditandai dengan pemukulan gong digital, bersama dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Sandiaga Uno mengatakan, di tengah pandemi COVID-19, para UMKM merasakan tekanan yang luar biasa. Usai pandemic, terjadi distribusi rantai pasok, yang membuat para UMKM kesulitan memproduksi, ditambah dengan inflasi daerah.
“Gernas Bangga Buatan Bangsa Indonesia ini, menjadi pola inovasi pemasaran yang dihadirkan secara digital. Dan sudah terbukti bisa meningkatkan omset, digitalisasi dan akses meluas, baik dari KUR atau biaya lainnya,” ucapnya, saat peresmian Beli Kreatif.
Sebanyak 200 UMKM se-Sumsel yang lolos kurasi, yang akan mendapatkan pembinaan dan monitoring, untuk meningkatkan produksi, pemasaran dan penjualan, terutama menggunakan digitalisasi.
Di bulan November 2022 mendatang, Sandiaga Uno akan datang lagi ke Sumsel, untuk melihat sejauh mana perkembangan ratusan UMKM yang dibina tim Bela Kreatif Kemenparekraf tersebut.
“Kita akan kembali lagi ke sini, akan melihat bagaimana peningkatan penjualan UMKM binaan di Sumsel,” ujarnya.
Dengan target 1,1 juta UMKM se-Indonesia, termasuk sumbangsih dari Sumsel, Sandiaga Uno optimis hasil dari program tersebut bisa meningkatkan perekonomian daerah dan nasional, serta membangun lapangan pekerjaan lebih luas lagi.
Gubernur Sumsel Herman Deru menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel berbahagia, meskipun inflasi masih belum di bawah 5 persen, tapi program ekonomi kreatif tersebut membantu pertumbuhan ekonomi Sumsel.
“Banyak sekali yang bisa diaktivasi, tapi keterampilan dan wawasan juga harus ditambah. Terutama permodalan melalui KUR. Kita minta semuanya terserap sampai 100 persen, tanpa ada NPA,” katanya. (***)