Palembang, Pelita Sumsel – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumatera Selatan menggelar diskusi terbuka dalam merumuskan resolusi awal tahun 2022. Dengan mengusung tema “Pemuda Mencerahkan, Pemuda Menggembirakan”. Sabtu (29/01) di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Kegiatan ini dihadiri langsung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel, seperti Dr. H. Suroso PRH. Selaku Sekretaris PWM, Bendahara PWM H. Yudha Mahrom DS. Ketua PWPM Ihsan Jauhari. Para Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Se-Sumatera Selatan, pengurus Ortom Muhammadiyah, pengurus Amal Usaha Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah di Sumsel.
Juga dari Kader Bangsa Muhammadiyah, hadir langsung menjadi Narasumber, Anggota DPRD Kota Palembang Ruspanda Karibullah dan Narasumber dari GM koran Cetak Harian OKU Timur Pos Purwodadi Rozali.
Ketua PWPM Sumsel Ihsan Jauhari dalam sambutannya mengatakan, Pemuda sekarang dihadapkan dengan Era yang serba berubah cepat dan pesat. Ketika pemuda khususnya Pemuda Muhammadiyah tidak memiliki resolusi awal tahun, maka zaman akan menggilas dan meninggalkan dengan semua kemajuannya. Untuk merealisasikan itu maka butuh gebrakan, komitmen kuat untuk dijadikan pedoman.
Dikatakan Ihsan pula, Hari ini kita berada ditengah-tengah era post-truth, era relativisme kebenaran. Era dimana narasi yang disusun dengan rapi kadang-kadang mengalahkan fakta dan data. Ini jadi tanggung jawab kita bersama. Ketika kita ikut menyebarkan hoaks, hal yang tidak benar maka kita menjadi bagian dari itu, kena dosa jariah. Maka pemuda Muhammadiyah mampu menjadi garda terdepan untuk memfilter dan membentengi mengedukasi masyarakat secara umum.
“Era digital sekarang sangat berkembang pesat, seperti era Artificial Intelligence dimana peran dan fungsi manusia sudah mulai tergantikan dengan mesin-mesin berjalan atau robot. Seperti di Arab Saudi ada robot bernama sophia sudah memiliki kewarganegaraan. Bayangkan ini robot sudah memiliki kewarganegaraan. Maka kita suka tidak suka, siap tidak siap era ini sudah hadir didepan kita,” tegas Ihsan.
Sebentar lagi lanjutnya, kita masuk dalam era five point o ini akan lebih cepat lagi, maka jika kita tidak adaftif, tidak segera menyesuaikan apa yang berkembang dihadapan kita maka zaman akan mengilasa kita, termasuk dalam berorganisasi. Coba kita melihat handphone dalam waktu tidak sampai satu dekade habis dengan smartphone, blackberry masa jayanya dalam waktu sangat singkat sekarang hampir tidak ada lagi orang menggunakannya. Entah dinamika apa lagi terjadi kedepan. Oleh karena itu kita harus siap, melayakkan diri, mengupgrade diri.
Ihsan memaparkan, Pemuda Muhammadiyah 2 bulan lagi mencapai usia 90 tahun. Dengan Usia yang cukup panjang ini menunjukkan betapa banyak dan besar pengabdian yang telah diberikan Pemuda Muhammadiyah. Tentu semua itu ikut dalam dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk dalam peradaban masyarakat di Sumsel.
Sebagai organisasi Pemuda Islam, Pemuda Muhammadiyah untuk menghimpun pemuda-pemuda Islam
dalam mewujudkan cita-cita Muhammadiyah. Mewujudkan masyarakat utama, masyarakat islam yang sebenar-sebenarnya. Masyarakat islam yang kaffah, Komenferhensif.
“Pemuda Muhammadiyah harus memiliki kontribusi yang konkrit dan nyata untuk kemajuan bangsa khususnya Sumsel. Dengan mengajak gerakan ber Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang berlandaskan semangat ber Fastabiqul Khairat. Ini harus diwujudkan, di Breakdwon dengan langkah konkrit yang ikut dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Namun untuk membesarkan dan mengeksiskan Pemuda Muhammadiyah Ihsan berpesan agar selalu melakukan pengkaderan, regenerasi, pengajian. Ini harus ada dalam pokok-pokok berorganisasi. Sehingga kader Pemuda Muhammadiyah layak dan mampu ikut dalam dinamika yang berkembang diluar organisasi
Dikatakan Ihsan Dalam Pemuda Muhammadiyah dari awal sudah memiliki tipologi, seperti kader Persyarikatan, Kader umat, kader bangsa. Yang memiliki spesialisasi dibidang masing-masing tetapi tujuannya dalam satu titik yang sama.
Ihsan menegaskan, kedepan kita akan menghadapi situasi yang sangat kompleks dalam dinamika kehidupan. Baik itu relasi sosial maupun situasi yang lain. Tahun 2022 sampai 2024 adalah tahun yang sangat kompleks dan dinamis bagi Republik ini. Maka Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumsel memberikan Guidance kepada para kader pemuda Muhammadiyah agar dijadikan sebagai pegangan dalam hal apapun itu. Baik Dalam berorganisasi, membangun relasi sosial dan berkolaborasi dengan pihak manapun.
“Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Selatan Secara tegas menjadikan tagline Pemuda Mencerahkan, Pemuda Menggembirakan sebagai rujukan, pedoman. Dalam kegiatan, program apapun tagline ini harus jadi rujukan,” ujarnya.
Dilanjutkannya, Bagaimana Pemuda Mencerahkan, Pemuda Menggembirakan itu, secara umum ialah pemuda yang selalu mendakwahkan semangat Fastabiqul Khairat dimanapun dia berada. Berlomba-lomba dalam kebaikan, dalam bidang apapun itu sangat relevan. Selama itu didasari oleh tujuan mulia dengan cara yang baik maka insyaallah mendapatkan hasil yang baik. Selanjutnya pemuda yang ruhul ikhlas ruhul jihad maka semua akan dilakukan dengan cara-cara yang Menggembirakan. Dakwah yang sifatnya religius harus dengan Menggembirakan.
“Saya mengajak kepada semua teman organisasi Kepemudaan, organisasi masyarakat mari kita bergandengan tangan berkolaborasi untuk menjadikan Sumsel ini jadi contoh yang baik dalam berbagai bidangnya. Terkhusus Pemuda Muhammadiyah Se-Sumatera Selatan mari kita menjadi contoh sebagai figur yang Mencerahkan dan Menggembirakan,” ungkapnya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel yang diwakili Bendahara Wilayah H. Yudha Mahrom DS, SE, M,Si mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan yang diinisiasi oleh PWPM Sumsel ini.
Dikatakannya, kegiatan ini yakin akan membawa manfaat terutama dikalangan pemuda Muhammadiyah di Sumsel.
Semoga resolusi ini membawa hikmah bagi Pemuda Muhammadiyah, lebih bangkit, dan terus mencerahkan. Dalam rangka mensyiarkan Muhammadiyah dikalangan masyarakat secara umum.
“Pemuda Muhammadiyah garda terdepan bagi Muhammadiyah dalam melakukan Misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Kepada ananda IPM, IMM sebagai penerus Pemuda Muhammadiyah terus berperan dalam pengembangan kader Pemuda Muhammadiyah kedepan. Kepada Pemuda Muhammadiyah kami titipkan sebagai pelangsung, Pelopor penyempurna persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Ditambahkanny, yang ingin berkhidmat di Persyarikatan silahkan, berkhidmat sebagai kader ulama silahkan, begitu juga sebagai kader bangsa, menjadi kader bangsa yang mampu memberi nilai-nilai Fastabiqul Khairat.
“Pesan dari kami PWM Pemuda Muhammadiyah juga harus bisa menjadi Entrepreneur muda. Inilah Muhammadiyah yang selalu mendakwahkan semangat berfastabiqul Khairat yang Mencerahkan dan Menggembirakan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kabid Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Sumatera Selatan yang mewakili Gubernur Sumsel H. Kaprawi, mengucapkan terima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah Sumsel telah menjadi inisiator kegiatan yang sangat positif. Ini tentu akan menjadi motivasi dan ide-ide baru bagi pemuda dalam menghadapi dinamika perubahan kedepan.
Dikatakannya, di Undang-Undang sudah ada aturan yang mengatur khusus bahwa pemuda itu usia 16-30. Dan Pemerintah disitu wajib hadir untuk mengayomi.
Di Sumsel dengan penduduk yang hampir lebih 8 juta, dua pertiga nya adalah pemuda. Artinya ada 2,3 juta usia pemuda 16-30 tahun, maka disitu kami juga yakin Pemuda Muhammadiyah di Sumsel menjadi bagian pemuda yang sangat berintegritas
Terkait Wirausaha, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan siap memfasilitasi Pemuda Muhammadiyah Sumsel yang ingin berwirausaha.
“Saya sebagai orang yang lahir dari Muhammadiyah bangga melihat banyak generasi dari pemuda Muhammadiyah Sumsel yang telah banyak duduk di kursi Pemerintahan, Politik dan sebagainya. Pemuda harus maju berintegritas,” imbuhnya. (Fahmi)