Muratara, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menilai Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) sudah menunjukan kemajuannya meskipun daerah ini baru berusia ke-8 tahun. Dengan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah tentu juga dapat menunjang percepatan pembangunan bagi kabupaten termuda di Sumsel ini.
Guna mempercepat pembangunan Muratara disegala sektor Gubernur Herman Deru memberikan kado istimewa di hari jadi Muratara ke 8 Tahun, berupa dana yang bersumber dari Bantuan Gubernur (Bangub) Rp 55 Miliar ditahun 2021 ini.
“Saya tau daerah ini sebagai kabupaten pemekaran maka tujuan utama bagaimana menyamakan persepsi membangun daerah ini menjadi daerah otonomi baru agar lebih cepat kemajuannya melalui akselarasi pemekaran, ” kata Herman Deru saat sambutan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Muratara dalam rangka peringatan hari jadi ke-8 Kabupaten Muratara yang digelar di Kantor DPRD setempat, Selasa (29/6).
Menurut Herman Deru, meski sebagai kabupaten termuda di Sumsel, Muratara terus melakukan pembangunan disegera sektor agar tidak tertinggal dari Kabupaten/kota lainnya yang lebih dahulu maju. Upaya ini lanjut dia sudah terlihat dan menunjukan kearah adanya kemajuan.
“Dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, saya harapkan pembangunan Muratara akan menggunakan kekuatan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh DPRD. Meski APBD saat ini direcofusing namun setidaknya sudah mampu mejawab harapan masyarakat,” katanya.
Herman Deru menyebut pembangunan yang digalakan harus terus berjalan meski dilakukan secara bertahap. Mengingat tuntutan masyarakat akan pelayanan dan akses infrastruktur yang baik adalah menjadi kebutuhan utama dalam kelancaran mobiliasi arus tranportasi dan lalulintas ekonomi masyarakat.
“Keinginan masyarakat tidak hanya jembatan, jalan, gedung tapi juga pembangunan mental dan spritual (bidang agama), kita lihat daerah ini sangat religi maka harus di akomodir,” ucapnya.
Potensi SDA yang dimiliki Muratara yang berlimpah diharapkan Gubernur Herman Deru dapat dikelola dan dimanfaatkan secara baik. Karena itu dia menginginkan ada potensi unggulan yang menjadi icon Muratara yang dapat dipasarkan ke luar daerah.
“Kalau minyak dan gas itu hanya bonus, tapi saya minta manfaatkan potensi yang ada ini seperti di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan,” ungkapnya.
Herman Deru menyebut berdasarkan data BPS, Muratara sejauh ini tingkat kesejahteraan masyarakatnya belum sama dengan daerah yang lain. Hal ini menurutnya disebabkan bukan dari penghasilan atau dikatagorikan miskin. Akan tetapi karena faktor mahalnya biaya hidup salah satu penyebabnya karena belum adanya pasar induk yang menjadi pusat ekonomi masyarakat.
“Infrastruktur sudah baik dalam mempermurah biaya hidup, tapi disini belum memiliki pasar induk maka itu saya akan bantu bangun pasar induknya, asalkan tempat strategis,” terangnya.
Mengakhiri arahannya Gubernur mengajak Pemda Muaratara untuk terus melestarikan kearifan lokal.
“Kita boleh menjadi manusia modern tapi jangan pernah modernkan budaya kita. Kita jangan pernah malu dengan apa yang sudah kita miliki, kita juga tidak boleh meninggalkan kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang kita,” tandasnya.
Sementara itu, Wabup Muratara, Inayatullah dalam sambutannya mengatakan Pemkab Muaratara sudah berupaya memaksimalkan pengelolaan potensi keunggulan yang dimiliki dengan membuat terobosan untuk mempercepat pembangunan agar sejajar dengan Kabupaten/kota lainnya di Sumsel.
Menurut dia, dalam kurun waktu 8 tahun Kabupaten Muratara telah banyak mengalami kemajuan walaupun diakuinya masih banyak masalah yang muncul. Maka dengan pengelolah potensi yang secara proporsional pihaknya optimis akselarasi pembangunan disemua sektor dapat ditingkatkan.
“Kita berusaha memperbaiki infrastruktur untuk konektivitas antar daerah dan memperlancar ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan diarahkan pada kawasan potensi ekonomi, seperti pasar tradisional termasuk bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, sosial, pembanguan pendesaan serta keamanan dan pemasyarakatan,” tutupnya. (Rill/RN)