Wawako Kunjungi Korban Kebakaran di Pahlawan

waktu baca 2 menit
Kamis, 18 Mar 2021 21:57 0 196 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Musibah kebakaran yang menghanguskan 2 rumah sekaligus industri rumahan pembuatan kerupuk di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning Palembang kemarin mengundang rasa prihatin yang sangat mendalam bagi Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda.

Bukan tanpa alasan, rasa prihatin mendalam itu sangat dirasakan, ketika musibah kebakaran yang dialami warga beriringan disaat dampak perekonomian dari pandemi Covid-19 yang saat ini juga masih melanda.

“Tentu ini prihatin yang sangat mendalam bagi kita. Karena di tengah musibah pandemi Covid-19 ini tentu kita tidak ingin masyarakat bertambah sulit karena mengalami musibah-musibah seperti ini,” kata Fitri ketika mengunjungi lokasi kebakaran, Kamis (18/3).

Fitri juga menyampaikan rasa prihatinnya kepada warga korban kebakaran serta menghimbau kepada warga masyarakat untuk lebih waspada ketika ingin meninggalkan rumah.

“Pastikan dulu rumah dalam keadaan aman, atau misalnya ketika mau tidur, pastikan dahulu kompor atau listrik sudah aman, sehingga tidak terjadi musibah seperti ini,” ujarnya.

Masih dikatakan Fitri, bahwa Pemerintah kota Palembang akan terus mendampingi warga yang terdampak musibah kebakaran, khususnya dalam menyelesaikan permasalahan surat menyurat yang telah hilang terbakar.

“Masalah surat menyurat ataupun hal-hal yang pada perinsipnya membutuhkan bantuan Pemerintah kota Palembang, kita akan siap membantu keluarga yang mengalami musibah kebakaran,” ungkapnya.

“Seperti yang tadi disampaikan, ada BPKB motor yang terbakar ataupun mobil, nanti akan kita coba bantu. Baik itu ijazah ataupun surat-surat penting yang lainnya,” ucapnya.

Fitri menyampaikan, bahwa sedikit bantuan juga telah diberikan kepada warga korban kebakaran, serta beberapa bantuan perlengkapan dari Dinas Sosial.

Bahkan, dirinya juga telah menerjunkan pihak dari DLHK kota Palembang guna membantu membersihkan puing-puing dari musibah kebakaran itu sendiri.

“Paling tidak bisa melewati malam-malam selanjutnya. Tetapi dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan sudah saya perintahkan untuk tetap di sini untuk membantu. Sekali lagi saya berharap ini benar-benar yang terakhir,” tuturnya.

Sementara itu, Pendi yang merupakan salah satu korban kebakaran, mengungkapkan, bahwa kerugian atas musibah kebakaran yang dialaminya tersebut ditafsir keseluruhan mencapai 400 juta rupiah.

“Usaha ini sudah delapan tahun. Saat ini yang sangat kami butuhkan adalah biaya untuk membangun kembali gudang,” singkatnya. (jea)

LAINNYA