google.com, pub-7038109890683561, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Pandemi Covid-19, Ajak Santri Buat Pembibitan Sawit

waktu baca 2 menit
Kamis, 1 Okt 2020 12:18 0 174 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Santri pondok pesantren didorong untuk memiliki jiwa entrepreneurship. Khususnya di bidang perkebunan. Sehingga, mereka bisa lebih dilibatkan dalam memulihkan ekonomi nasional maupun daerah di tengah krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Rudi Arpian mengatakan program santripreneur yang diluncurkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dimaksudkan untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren. Khususnya di perkebunan kelapa sawit. Sebab, menurut Wapres ekspor sawit Indonesia tahun ini mengalami penurunan dibandingkan kuartal pertama 2019.

“Nantinya, santri didorong dapat mengembangkan produk turunan kelapa sawit. Sehingga, bisa meningkatkan ekspor produk sawit Indonesia khususnya Sumsel sebagai salah satu daerah penghasil,” ujar Rudi usai menghadiri peluncuran Program Santripreneur via Virtual Zoom, Kamis (1/10).

Rudi menjelaskan khusus di Sumsel, santri nantinya didorong untuk menghasilkan bibit sawit kualitas terbaik. Menurutnya, potensi santri untuk terlibat dalam pembibitan cukup besar. Lantaran, ada kepercayaan yang didapat dari petani. “Kalau santri yang produksi tentunya orang percaya. Meminimalisir potensi peredaran bibit palsu ataupun lainnya,” katanya.

Apalagi, kata Rudi, Sumsel tengah gencar melaksanakan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sehingga, membutuhkan pasokan bibit yang cukup banyak. “Ini tentu jadi peluang bagi santri untuk ikut berkontribusi,” bebernya.

Dijelaskan, Sumsel memiliki sekitar 416 pondok pesantren dengan jumlah ribuan santri dan tersebar di 17 kabupaten/kota. Potensi tersebut harus dimaksimalkan agar bisa ikut menumbuhkan perekonomian daerah. “Untuk bidang usaha, tentunya akan disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Bisa juga mengembangkan tanaman lain seperti kopi ataupun karet,” ungkapnya.

Menurut Rudi, selain memberdayakan perekonomian pondok pesantren, program itu juga diharapkan dapat membantu membiayai pendidikan santri. “Membantu bagi santri yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan selama belajar di pondok pesantren,” pungkasnya.

Laporan : Firwanto M Isa

LAINNYA