Palembang, Pelita Sumsel – Ketua Yayasan Universitas IBA, Rita Rosmida Bajumi melantik Dr. Tarech Rasyid, M.Si sebagai rektor Universitas IBA Palembang periode 2020-2024 bertempat di ruang Utama Universitas IBA, Selasa (4/8/2020).
Saat diwawancarai usai pelantikan Tarech Rasyid mengatakan, sesuai dengan Universitas IBA ingin melakukan perubahan untuk menjadi universitas unggul, berjiwa entrepreneur dilandasi oleh nilai-nilai religius.
Hal tersebut sesuai dengan nilai nilai dari pendiri yayasan yakni almarhum Bayumi Wahab dan Asyayidah.
“Kita akan mengkonkretkan visi misi itu untuk mata kuliah yang ada di kurikulum. Diantaranya dengan mata kuliah kewirausahaan, dan pastinya mata kuliah Pancasila. Untuk meningkatkan nilai religius, mata kuliah agama dan kita akan mewujudkan asrama tahfidz Universitas IBA. Jadi kedepan, kita akan integrasikan antara kegiatan asrama tahfidz, kegiatan masjid dengan kegiatan Universitas IBA,” ucapnya.
“Tujuannya akhirnya adalah dari proses pendidikan ini diharapkan lahir sarjana enterpreneur dan memiliki rasa jiwa bangsa religius dan juga memiliki nilai nilai moral yang kuat dalam hal ini berakhlak mulia,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, nilai akhir yang ingin dicapai, dalam kaitan dengan kampus merdeka tadi ada 9 area atau wilayah.
“ 9 area atau 9 wilayah yang akan digarap dengan metode kampus merdeka. Merdeka belajar ini kan konsepnya Kemendikbud, tetapi intinya bagaimana kita mengakomodir bagaimana hak mahasiswa untuk belajar. Misalnya, ada hak mahasiswa selama satu semester untuk belajar. Haknya itu adalah misal mengambil jurusan ekonomi, nah pada semester kedua bisa belajar ilmu hukum, sehingga mereka di kampus tersebut bisa mengeskplor ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan,” bebernya.
“Kami berharap mahasiswa IBA ke depan berkaitan dengan visi misi tersebut memiliki dasar-dasar moral yang kuat dalam hal ini akhlak mulia. Dikarenakan banyak orang yang cerdas tapi koruptor,” katanya.
Ketika ditanya rencana pembangunan asrama tahfidz, dia mengungkapkan, pembangunan asrama tahfidz sendiri rencana akan dibangun pada 2021. “Semoga bisa segera terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Universitas IBA, Rita Rosmida Bajumi mengatakan, Yayasan IBA akan melakukan perubahan dari visi menjadi univetsitas unggul, interpreneur, dan bejiwa luhur berbangsa.
“Visi itu diambil dari pendiri Yayasan IBA yakni Bapak Bayumi Wahab dan Ibu Asyayidah.
Perguruan Tinggi di Indonesia termasuk iba
menerapkan sistem belajar kampus merdeka sesuai arahan Menteri Pendidikan.”Kita kan melakukan perubahan kurikulum, dengan penjaminan mutu internal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Universitas IBA,” katanya.
Ketua ikatan alumni Universitas IBA yang juga Bupati Banyuasin Askolani mengungkapkan, dirinya yakin dengan kepemimpinan Bapak Dr. Tarech Rasyid, M.Si bisa membawa Universitas IBA lebih baik lagi.
“Dulu waktu saya kuliah disini, dosen disini dari Unsri, jadi lulusan Univesitas IBA tidak kalah dengan unsri. Sekarang dosennya dari Universitas Indonesia dan UGM. Jadi jangan ragukan lulusan dari Universitas IBA,” ucapnya.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, modal pertama lembaga pendidikan adalah kepercayaan.
“Orang menilai dari produk yang dihasilkan.
SPP bukan jadi masalah, kalau produk lulusannya terbaik,” katanya.
“Saya berharap Universitas IBA untuk berinovasi lagi. Canggihnya teknologi, kita dituntut oleh alam, untuk situasi baru. Apalagi pandemi covid 19,” urainya.
“Pesan saya kepada Bapak Tarech Rasyid di era anak muda saat ini, mereka sudah serba digital.Berdaya saing ini tidak ada kurikulumnya. Itu doktrin, alam atau ilmu pendidikan.Tidak mungkin hidup biasa biasa saja. Jadi harus bisa bersaing, jabatan itu amanah. Pak Tarech dipilih karena memiliki kemampuan,” pungkasnya. (RPS)