Palembang, Pelita Sumsel — Terkait jatuhnya jenazah PDP Covid-19 saat dikuburkan di Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang beberapa pekan lalu sempat viral, sepertinya akan berbuntut panjang. Pasalnya, pihak keluarga korban yang diwakili kuasa hukumnya dari Koalisi Masyarakat Peduli Dunia Kesehatan Republik Indonesia (KOMPAS RI) yang juga tergabung dalam kantor SHS Law Firm layangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Muara Enim dengan gugatan perkara perdata nomor, 18/pdt.G/2020/PN Mre.
Dalam gugatan tersebut yang diduga perbuatan melawan hukum, KOMPAS RI menggugat empat tergugat untuk membayar ganti rugi imateril secara menanggung renteng sebesar 100 Milyar serta menggugat ganti rugi materil kepada penggugat sebesar 600 Juta rupiah. Adapun empat tergugat antara lain, Junaidi selaku Ketua tim gugus tugas Kabupaten Pali, Fitri selaku direktur RSUD Talang Ubi Pali, serta Dr. Komang dan Dr. Hadi.
Ketua SHS Law Firm, Sofhuan Yusfiansyah mengatakan saat ini gugatan pihaknya sudah terdaftar di Pengadilan Negeri Muara Enim dan akan disidangkan pada pertengahan Juli mendatang.
“Ada empat tergugat yang kita gugat terkait dugaan perbuatan melawan hukum yang nanti akan disidangkan perdana di PN Muara Enim pada tanggal 13 Juli, karena adanya kerugian yang diakibatkan oleh prinsipal kami, baik materil maupun imateril,” paparnya saat menggelar Konferensi Press KOMPAS RI terkait Gugatan Hukum pertama di Indonesia dalam hal perbuatan melawan hukum penanganan Covid-19 serta pembentukan posko KOMPAS RI di Gun Cafe yang dimoderatori Jhon Kenedy selaku Ketua tim gugus tugas DPD KNPI Sumsel. Selasa, (30/6/2020)
Ditambahkan, kerugian materil 600 Juta rupiah dan imateril 100 Milyar prinsipalnya merupakan akumulasi dari dampak yang dirasakan. Baik secara penghasilan maupun psikis.
Sementara, Kordinator KOMPAS RI Thabrani S.H yng didampingi oleh anggotanya Ade Akbar mengamini apa yang disampaikan Ketua SHS Law Firm dan berkomitmen akan mendampingi setiap laporan yang masuk ke posko Koalisi MPDK RI yang sementara berada pada kantor SHS Law Firm Jalan Residen Abdul Rozak komplek PHDM IV.
“Kami akan suport, baik laporan dari yang di Kabupaten Pali, ataupun lainnya. Akan kami ungkap fakta sebenarnya terkait Covid-19. Saat ini dari masyarakat baru ada dua aduan dengan data lengkap, namun 14 aduan lainnya belum lengkap,” ujarnya
Ia berharap kepada masyarakat pada umumnya, agar jangan merasa takut terkait permasalahan yang ada tentang Covid-19 dan mempersilakan mengadukan aduannya ke Posko.
Ditempat yang sama, anak korban Eka Kamelia usai menceritakan kronologi hingga ibunya meninggal dunia berharap agar keadilan dan kebenaran dapat diungkap sehingga permasalahan dapat terang benderang.
“Disini kami meminta agar keadilan dan kebenaran dapat terungkap,” tutupnya.(RN)