Sekayu, Pelita Sumsel – Ini wadah bagi yang ingin berbuat, Kabupaten Musi Banyuasin menggelar kompetisi desain motif gambo muba di tengah wabah covid -19. Mereka yang sekarang lagi bekerja di rumah alias work from home bisa ambil bagian.
Lomba ini digelar dan digagas langsung inisiator jumputan Gambo Muba, Thia Yufada. Mantan presenter berita salah satu TV Swasta Nasional tersebut mengatakan para peserta yang hendak turut serta tidak perlu harus keluar rumah.
Kok bisa?ternyata lomba desain motif Gambo ini yang dihelat pada periode Maret-Juni 2020 tersebut para peserta cukup mendaftar secara online diwebsite http://dekranasdakab-muba.id, hadiahnya juga menarik. Thia yang juga perempuan Inovatif 2019 tersebut menyebut, ada puluhan juta hadiah uang tunai bagi pemenang lomba desain motif Gambo Muba nantinya.
Bagi yang Juara 1 mendapatkan Rp15 juta, Juara 2 mendapat Rp12 juta, Juara 3 meraih Rp10 juta, sedangkan Juara Harapan 1 meraih Rp7,5 Juta, Juara Harapan 2 sebesar Rp6 Juta, dan Juara Harapan 3 berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp5 juta.
Persyaratan juga tidak rumit, baik WNI maupun WNA boleh ikut. “Merupakan leserta perorangan,karya yang diikutkan juga harus orisinil, peserta tinggal mengisi pendaftaran secara online, jadi gak perlu keluar, cukup dirumah aja,” cetus Thia.
Bagaimana konsep desain?Thia mengatakan yang terpenting adalah desain yang diikutsertakan pada lomba harus bisa diaplikasikan pada berbagai platform seperti pada kain, kertas daur ulang, dan material lainnya. “Karya pemenang akan menjadi pemilik panitia. Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi kontak yang tertera di website,” terangnya.
Diketahui, sebelumnya produk eco fashion Jumputan Gambo Muba ini menarik perhatian banyak pihak baik di level nasional maupun mancanegara, sebelumnya pada pameran UMKM di Jakarta, Presiden RI Joko Widodo pun tampak memborong Gambo Muba.Bahkan, sebelumnya ibu negara RI Iriana Joko Widodo juga tampak memuji dan mengagumi produk Gambo Muba yang berasal dari olahan limba getah Gambir.
Setelah berhasil dan menyedot perhatian banyak pihak khususnya di bidang pecinta fashion, produk eco fashion Gambo Muba juga berhasil memperluas pangsa pasar untuk produk non fashion yakni menjadi bahan untuk kelengkapan furniture dan interior di hotel bintang lima Jakarta.
Thia optimis produk asli daerahnya ke depan dapat terus bersaing. Sehingga memang harus ada inovasi-inovasi kekinian yang terus berkembang.
“Sesuatu yang tidak berguna kami coba manfaatkan dengan maksimal supaya memiliki nilai tinggi dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, terutama untuk perkembangan industri tekstil,” ulasnya.
Thia menyebut Gambo Muba sebagai eco fashion yang mampu mengangkat ekonomi petani getah gambir lantaran memberikan nilai tambah bagi limbah getah gambir dan yg juga sangat penting, mampu meningkatkan penghasilan rumah tangga karena dikerjakan oleh tangan-tangan terampil kaum perempuan penjumput di desa.
Gambo Muba adalah tekstil khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini Thia mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk Eco Fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna anti kimia.
“Ini menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil. Kami tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah getah gambir untuk pewarna Gambo Muba,” terangnya.(yfr)