Jakarta, Pelita Sumsel – Penyebaran COVID-19 tengah menjadi tantangan global, dan sudah sejatinya kesehatan adalah prioritas bagi kita semua.
Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II (Persero), pengelola 19 bandara di Indonesia, menyediakan lebih banyak titik mencuci tangan di area publik, di bandara-bandara yang dikelola perseroan.
Penambahan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun cuci tangan itu antara lain dilakukan di area parkir kendaraan bermotor, area penjemputan, area tunggu pengunjung bandara, area dekat dengan titik pengambilan baggage trolley, dan area-area publik lainnya.
Adapun tempat cuci tangan yang baru tersebut melengkapi tempat cuci tangan yang sudah ada di seluruh toilet di bandara, baik yang ada di area publik atau di terminal penumpang pesawat.
Di samping itu, di dalam area terminal penumpang pesawat juga disediakan banyak titik hand sanitizer bagi para traveler atau pengunjung bandara.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan adanya lebih banyak titik mencuci tangan bertujuan agar traver atau pengunjung bandara semakin mudah mencuci tangan sehingga turut meminimalisir penyebaran COVID-19.
“Kesehatan adalah prioritas utama. Kami sangat berharap anjuran mencuci tangan sesering mungkin bisa kita jalankan demi menjaga kesehatan kita semua traveler, pengunjung, masyarakat luas dan personil PT Angkasa Pura II serta instansi lain yang bertugas di bandara. Bersama-sama kita lawan dan cegah penyebaran COVID-19.”
“Selain menambah titik untuk mencuci tangan, bandara-bandara PT Angkasa Pura II juga memperluas area penyemprotan cairan disinfektan sebagai ikhtiar kami agar mencegah penyebaran virus,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan jika sebelumnya penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh area terminal penumpang pesawat, area publik, lalu ke bagasi penumpang, maka sekarang penyemprotan cairan disinfektan juga dilakukan di sisi udara (airside).
Penyemprotan dilakukan dengan jet sprayer dan menggunakan cairan disinfektan dengan kandungan bahan aktif hydrogen peroxida.
“Kami berharap airside dapat steril dari virus, sebagaimana upaya yang telah kami jalani untuk mensterilisasi area terminal penumpang pesawat, area perkantoran, dan area publik lainnya,” ujar Muhammad Awaluddin.
Bandara-bandara di bawah PT Angkasa Pura II juga sudah menjalankan konsep social distancing di beberapa area khususnya di tempat berkumpulnya penumpang pesawat seperti saat proses check-in, pemeriksaan keamanaan, saat di boarding lounge, hingga ketika memproses boarding ke pesawat.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara di Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Bandara Internasinal Banyuwangi, Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Silangit (Tapanuli Utara), Kualanamu (Deli Serdang) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).(Rill/Ron)