Gambar_Langit Gambar_Langit

Sejumlah Pengusaha Turun Langsung Lihat Potensi OKU Timur

waktu baca 5 menit
Kamis, 27 Feb 2020 19:23 0 120 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) datang langsung ke Kabupaten OKU Timur untuk melihat berbagai potensi dan produk unggulan yang ada di kabupaten OKU Timur yang bernilai ekspor.

Sejumlah pengusaha yang hadir tersebut diantaranya, Direktur Pengembangan Bisnis & IT Bhanda Ghara Reksa Persero, Tri Wahyundo, Direktur Marketing PT Esemka, Hartono Halim, Ketua APEDI Parwis Nasution.

Selain melihat langsung potensi pertanian, puluhan pengusaha yang hadir ini juga melihat langsung salah satu produk ekspor OKU Timur dibidang peternakan yaitu ternak sapi yang dipusatkan di Desa Sukaraja Kecamatan Buay Madang, Kamis (27/2/2020).

Para pengusaha ini juga melakukan penandatangan kerjasama yang merupakan tindak lanjut dari presentasi Bupati OKU Timur dihadapan ratusan pengusaha dalam kegiatan launching Apedi di jakarta beberapa waktu lalu. Banyak investor yang tertarik dengan paparan Bupati OKU Timur yang menyampaikan potensi-potensi yang ada di OKU Timur. Salah satunya PT Esemka yang berniat ingin membangun perusahaannya di martapura, serta PT Bhanda Ghara Reksa yang siap menampung hasil panen di OKU Timur serta memasok kebutuhan seperti pupuk, dan logistik lainnya melalui pola resi gudang.

Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi SSos MSi dihadapan pengusaha, langsung memperkenalkan produk pertanian dan peternakan OKU Timur yang memiliki potensi ekspor, diantaranya beras organik, peternakan sapi, ikan patin dan produk hortikultura lainnya. Menurut Kholid, saat ini produk OKU Timur siap bersaing di level nasional bahkan siap menyambut program Menteri yang mencanangkan Provinsi Sumatera Selatan menjadi gerbang ekspor pertanian dan peternakan.

“OKU Timur melalui produk unggulannya seperti jambu kristal, ikan patin, beras organik, dan daging sapi akan terus mempersiapkan diri agar mampu bersaing menjadi eksportir. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan terus memperbaiki kualitas produk, pengemasan, hingga branding produk serta menjaga ketersediaan stok untuk mampu menggaet pengusaha yang ingin bermitra demi menyukseskan program ekspor tersebut,” ujarnya.

Dikatakan Bupati, OKU Timur tidak hanya memproduksi untuk memenuhi kebutuhan nasional, tapi harus berorienstasi ekspor. Seperti Buah jangan lagi mengimpor, tapi bagaimana kita bisa mengekspor. “Terbukti jambu kristal OKU Timur yang sudah dieskpor ke Singapura dan berbagai pasar modern di Indonesia. Lalu beras jangan hanya swasembada, tapi harus jualan ke luar negeri. Kabupaten saya (OKU Timur) telah mengeskpor beras organik,” ucap Kholid dihadapan peserta.

 

Diketahui, produksi beras OKU Timur mencapai 1.162.102 ton gabah kering giling dari total luas tanam 78.585 hektar. Sementara konsumsi masyarakat hanya 6.267 ton per tahun sehingga terjadi surplus beras sebanyak 665.857 ton. “Surplus beras OKU Timur ini yang kemudian dijual hingga ke Lampung, Jambi, dan Banten. Bahkan beras OKU Timur dijual disejumlah pasar modern atau supermarket dengan brand beras Larisst,” jelas Kholid.

Selain itu, kabupaten OKU Timur juga sudah mengembangkan padi organik dimana hasilnya beras organik telah menembus pasar nasional dan internasional. “Beras organik kita yang memiliki nilai ekspor juga memenuhi permintaan untuk beberapa rumah sakit ternama di Jakarta,” ucapnya.

Hasil pertanian OKU Timur sendiri tidak hanya fokus pada padi saja atau tanaman pangan, dalam pengembangan pertanian OKU Timur sukses mengembangkan tanaman bawang merah yang merupakan salah satu inovasi OKU Timur di bidang pertanian, selama ini bawang merah hanya di produksi oleh Kabupaten Berebes, ternyata Kabupaten Berebes hanya mampu memenuhi kebutuhan bawang merah nasional sebanyak 30 persen.

“Disinilah OKU Timur mengambil peran dimana OKU Timur telah menanam bawang seluas lebih dari 100 hektar dengan produksi per hektar mencapai 11 hingga 16 ton lebih, dengan produksi ini diharapkan bawang merah OKU Timur mampu mensuplay kebutuhan pasar Sumatera Bagian Selatan,” ucapnya yakin.

Kemudian bidang perikanan yang tidak terlepas dengan hasil pertanian, OKU Timur sukses memproduksi perikanan tangkap sebanyak 422,21 ton, perikanan budidaya 47.783,85 ton. “Untuk perikanan kita sudah melakukan MOU dengan empat perusahaan yang siap menampung 440 ton ikan patin per bulan. Disamping itu, kita juga akan menyuplai ikan untuk jemaah haji Sumsel,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Investasi APEDI Parwis Nasution menambahkan empat program unggulan yang akan dilaksanakan. Pertama, adalah program Jadoel (Jaringan Desa Online). Program ini bertujuan meningkatkan pendapatan desa melalui layanan desa daring. Kedua, program bernama Awsem (antar-warung sembako murah), yaitu program warung sembako murah bagi masyarakat desa khususnya yang berada di wilayah desa-desa yang memiliki ketimpangan harga sembako yang cukup tinggi.

“Program ketiga adalah Demen (Desa Mandiri Energi). Lewat program ini, Apedi memanfaatkan sumber daya alam perdesaan untuk kebutuhan energi listrik di wilayah perdesaan yang belum tersentuh aliran listrik PLN. Keempat, kata dia, program Dividen (Desa Investasi dan Ekspor Nasional). Program ini mengupayakan pengembangan potensi produk-produk unggulan desa yang ditujukan untuk menangkap peluang permintaan pasar internasional atau ekspor,” jelasnya.

Sedangkan, Tri wahyundo yang merupakan Dir. pengembangan bisnis PT. Bhanda Ghara Reksa bahwa Kabupaten OKU Timur merupakan wilayah strategis untuk dibangun kawasan industri karena berada ditengah dan memiliki fasilitas transportasi pendukung seperti kereta api yang memudahkan proses pengangkutan hasil produksi.

“OKU Timur kita lihat beberapa tahun kedepan akan menjadi kawasan industri yang maju, selain kawasannya strategis juga ditunjang dengan hasil dan kualitas produksi yang baik sehingga mampu memenuhi target dan kriteria pasar,” ungkapnya (Adv)

LAINNYA