BBPJN V Tangani 20 Titik Jalan Rawan Longsor di Sumsel

waktu baca 2 menit
Jumat, 24 Jan 2020 15:27 0 163 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang pada tahun 2020 fokus untuk menangani 20 titik jalan yang dianggap rawan terjadi longsor di Sumatra Selatan, dan menyiapkan anggaran biaya mencapai Rp 81,25 miliar.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V, Kgs Syaiful Anwar mengatakan setidaknya ada 20 titik jalan di Sumatera Selatan rawan longsor, itu tersebar di sejumlah kabupaten dan berbatasan dengan provinsi tetangga, yakni Jambi dan Bengkulu. Menurutnya yang menjadi fokus saat ini adalah kondisi jalan yang rawan longsor dan itu tentunya tersebar di seluruh wilayah, untuk penanganan tentu menggunakan skala prioritas.

“Salah satu masalah kondisi jalan di Sumsel ini adalah longsoran, hampir di seluruh wilayah ada. Identifikasi kami sebetulnya ada 40 titik, tapi kami prioritaskan tahun ini 20 titik dulu,” jelasnya kepada wartawan, jum’at (24/1/2020).
Syaiful menerangkan sebetulnya penanganan longsor sudah menjadi program rutin pihaknya, namun demikian kondisi saat ini telah menjadi sorotan akibat sepanjang awal Januari bencana longsor marak terjadi di beberapa daerah, terutama Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.

“Jalan longsor ini kami sinyalir juga karena adanya perubahan tata guna lahan, kondisi itu terpantau dari drone di mana tadinya untuk resapan sekarang pohon-pohonnya sudah gundul,” katanya.

Dia mengemukakan kondisi itu terpantau di ruas Simpang Air Dingin yang merupakan batas Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam. Syaiful menambahkan ruas jalan longsor yang bakal diperbaiki pihaknya juga berada di Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Syaiful menegaskan bahwa BBPJN V pada tahun 2020 mendapat alokasi dana APBN senilai total Rp 1,70 triliun. Anggaran itu tak hanya digunakan untuk penanganan longsor, melainkan pula pemeliharaan rutin jalan, pembangunan jalan, rekonstruksi jalan, pembangunan jembatan dan preservasi rutin jembatan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Sumsel, Dadi Muradi, menambahkan saat ini paket pengerjaan jalan longsor sedang dalam tahap lelang.

“Prosesnya untuk penanganan 20 titik ruas longsor ini sedang masuk tahapan lelang dengan kontrak satu tahun anggaran,” katanya.

Menurut Dadi, biasanya pengerjaan perbaikan jalan longsor memakan waktu sekitar 6 bulan. Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan penanganan sementara untuk daerah yang dianggap rawan terjadi longsor. (Jea)

LAINNYA