Palembang, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengharapkan peran serta dari Bank Indonesia (BI) dalam mendorong laju perekonomian provinsi ini kedepan terus ditingkatkan.
Bahkan keberadaan Science Techno Park yang berlokasi di desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir dengan luas lahan 100 hektar kedepannya dikolaborasikan dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan ternak (BPTU-HPT) Sembawa.
“Sayang ingin peran BI dalam mendorong majunya ekonomi Sumsel ini dari segala sektor bukan hannya UMKM semata. Kedepan saya ingin ada update kolaborasi antara Science Techno Park dengan BPTU Sembawa. Ini juga menjadi tugas berat kita termasuk Bank Indonesia,” tegas Herman Deru, ketika menerima audensi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Yunita Resmi Sari di kantor Gubernur, Kamis (2/1).
Lebih lanjut Herman Deru menambahkan, targetnya menurunkan angka kemiskinan 1 digit haruslah didukung oleh Kabupaten/kota di Sumsel. Caranya tidak lain adalah dengan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui upaya percepatan pembangunan disegala sektor. Karena jika pendapatan masyarakat meningat kesejahteraan juga akan meningkat. Dan dengan sendirinya kemiskinan akan menurun.
“Sumsel ini terdiri dari 17 Kabupaten/kota jika masing-masing daerah saya minta 1 digit saja bisa menurunkan angka kemiskinannya. Maka jelas secara kumulatif kemiskinan di Sumsel juga jauh akan menurun,” imbuhnya.
Gubernur mengucapkan terimakasih pada BI Perwakilan Sumsel yang telah banyak membantu Pemprov. Sumsel dalam menyelaraskan program pemerintah daerah dengan BI dalam rangka meningkatkan sektor pendapatan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan.
“Terimakasih Ibu Yunita selama satu tahun ini telah menjadi mitra Pemprov Sumsel untuk mengkolaborasikan program guna menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Sumsel,” katanya
Sementara Kepala BI Kantor Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari dalam audensinya mengungkapkan proyeksi pertumbuhan perekonomian Sumsel kedepan tetap tinggi ada pada rentang 5,6 hingga 6 persen.
“Sumsel masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena perekonomian Sumsel sudah semakin solid ditopang oleh komoditi. Komoditi utama ada tiga komoditi batu bara, kelapa sawit, dan karet dan ada juga ditunjang oleh proyek-proyek infrastruktur seperti jalan-jalan yang perbaiki oleh pak gubernur,” terangnya.
Sedangkan terkait dengan inflasi di Provinsi Sumsel menurut, Yunita
berada pada 2.06 persen yang relatif sangat rendah, oleh sebab itu inflasi kenaikan harga di Sumsel relatif terjaga.
“Inflasi terjaga di Sumsel ini karena pasokan tercukupi pasokan yang semula kita bergantung dengan daerah lain, sekarang bisa di produksi oleh daerah-daerah Sumsel sendiri. Ditunjang juga dengan distribusi yang lancar secara berharap inflasi terjaga, ini dapat mendorong penurunan angka kemiskinan karena daya beli masyarakat Sumsel terjaga, sementara suplai barang juga terpelihara,” pungkasnya sembari menyebutkan dirinya akan pindah tugas di Kantor Pusat BI di Jakarta sedangkan penggantinya saat ini masih menjalani masa asssmen dan untuk sementara Kepala BI Pewakilan Sumsel akan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt). (ril)