Palembang, Pelita Sumsel – Bank Indonesia resmi melaunching Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), Jum’at, (13/12) di Hotel Aryaduta Palembang. Pelaksanaan Launching QRIS Pelaku UMKM Pempek di Kota Palembang dibuka oleh Asisten Gubernur Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Filianingsih Hendarta.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan, Kepala Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel, Perbankan, PJSP dan Asosiasi Pedagang Pempek.
Dalam sambutannya, Filianingsih mengatakan pempek merupakan menu utama di Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang, dari sisi ekonomis memegang peranan yang sangat strategis.
“Ada 6 ton pempek yang diproduksi setiap hari di sekitar 300 gerai pempek yang tersebar, dengan estimasi total transaksi 3 miiar rupiah per bulan. Semua ini akan terus berkembang, sementara pelanggan pempek dari semua lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pejabat. Melalui QRIS dapat mempermudah para pedagang UMKM khususnya pempek dalam hal transaksi. Aplikasi ini juga bisa digunakan melalui ponsel. Sementara bank juga bisa langsung mencatat transaksinya”, ujar Asisten Gubernur Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Filianingsih Hendarta.
Dirinya menambahkan saat ini sudah memasuki tren digitalisasi
“Tidak ada satu pun yang tidak terpapar dengan digitalisasi. Tren ini sudah mempengaruhi sudah sendi-sendi kehidupan kita, termasuk dari segi perekonomian. Kemajuan teknologi ini juga mengubah sistem pembayaran. termasuk pedagang. Artinya, ketika konsumen melakukan pemesanan/order, tentu saja ini memudahkan para pedagang mereka tinggal melakukan transaksi pembayaran melaui gawai masing-masing”, tambahnya.
Menurut Filianingsih, QRIS bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada acara ini, terdapat 155 gerai yang telah melakukan migrasi ke QRIS.
QRIS berkontribusi nyata pada ekonomi UMKM dan mendorong peningkatan inklusi keuangan karena dapat diimplementasikan pada usaha mikro dan kecil. UMKM pempek yang merupakan salah satu makanan khas Palembang, diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam mendukung integrasi ekonomi keuangan digital.
Usai Launching QRIS, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan, Yunita resmi Sari mengatakan banyak manfaat yang diterima dari QR Code pembayaran nasional.
“QRIS sendiri mempunyai manfaat, seperti data transaksi yang tercatat dengan baik, otomatis, dan termonitor; kemudian dapat meningkatkan peluang traffic atau aktivitas pembayaran. Manfaat lain sebagai alternatif pembayaran kekinian, juga menjadi sumber data dalam rangka penyusunan kebijakan. QRIS ini juga dalam rangka persiapan Indonesia dalam ekonomi keuangan digital”, ujar Kepala Perwakilan BI Sumsel ini.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pempek (AsPek) Palembang Yenny Anggraini menyambut baik atas launchingnya aplikasi QRIS.
“Kami perwakilan pedagang pempek menyambut baik dengan launchingnya QRIS. melalui transaksi ini, dapat memudahkan transaksi pembayaran. Selain itu, mempermudah dalam hal penjualan, dan rekapitulasi (buku kas) jadi rapi, meminimalisir resiko terjadinya kesalahan rekap. Kalau duru sekarang serbai tunai, sekarang tidak bawa uang tunai juga bisa” katanya. (jea)