Palembang, Pelita Sumsel-
Target Satuan Reskrim Polrestabes Palembang untuk mengungkap kasus penembakan yang menimpa seorang Satpam, Deni Hariyanto (19) warga Jalan PSI Lautan Lorong Kebun Gede Kecamatan IB II di Kantor Notaris beberapa waktu lalu, berhasil diungkap Unit Ranmor Polrestabes Palembang pimpinan Iptu Novel Siswandi Kurniawan SH.
Tersangka Novel (35) warga Jalan Lettu Karim Kadir Lorong Harapan Perumahan Pemkot Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus, tidak dapat berkutik setelah dua butir timah panas petugas menembus kaki kirinya. Dari hasil pengembangan petugas, ternyata tersangka terlibat tujuh kali aksi pencurian sepeda motor di beberapa lokasi.
“Ya, saat penangkapan tersangka ini melawan, bahkan nyaris melukai anggota kita. Beruntung, anggota kita sigap, sehingga senjata api yang dimilikinya, berikut tiga butir peluru berhasil diamankan. Dari lokasi kejadian, turut kita amankan sepucuk senjata api, baju yang digunakan, seperangkat kunci retel Y, sepeda motor jenis Beat warna Hitam. Sekarang kita masih terus gali keterangannya,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara melalui Wakasat Reskrim, AKP Ginanjar Alia Sukmana dan Kanit Ranmor, Iptu Novel Siswandi Kurniawan, kepada awak media.
Dari hasil interogasi petugas dilapangan, tersangka terlibat beberapa kali aksi pencurian sepeda motor dibeberapa lokasi.
“Tersangka ini beraksi bertiga, dengan dibantu Feri dan Yono. Nah, kedua rekannya ini juga sudah ditangkap anggota Prabumulih. Menurut pengakuannya, mereka menembak korban (security_red) karena kesal, dua kali berputar dilokasi, korban selalu ada, sehingga mereka merasa terganggu,” ujarnya.
Dikatakan Novel, tak henti di kasus penembakan, tersangka ini juga terlibat aksi pencurian sepeda motor jenis CBR,korbannya bernama Saktryawan (20), mahasiswa, warga Jalan Tanjung Laut I Kelurahan Gunung Ibul Barat dan tinggal di kost Jalan Ogan Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat I.
“Menurut pengakuannya sudah mencuri sepeda motor sebanyak tujuh kali. Dan laporan resmi korban di Polrestabes Palembang ini, tercatat ada empat laporan, termasuk milik mahasiswa itu. Sampai sekarang kami masih terus lengkapi dan kami akan kembangkan lagi,” tambahnya.
Saat diwawancarai, tersangka mengaku hanya mendapat uang Rp 1 hingga Rp 1,5 juta untuk penjualan satu unit sepeda motor.
“Yang metik motor tugasnya Feri, Yono mengawasi dari luar, sementara saya pilotnya. Setelah itu, sepeda motor di jual Feri, kami tidak ikut,” jelas ayah tiga anak ini.
Disinggung penembakan yang dilakukannya terhadap security kantor Notaris, tersangka mengaku kesal.
“Dua kali kami mutar muter untuk menghilangkan kecurigaan korban. Setiap hendak melancarkan aksi dia ada dilokasi, akhirnya kami tembak saja,” jelasnya tertunduk.(sel)