Makan Gorengan Risiko Kena Serangan Jantung dan Stroke

waktu baca 2 menit
Minggu, 21 Jul 2019 05:52 0 177 Admin Pelita

Pelita Sumsel –  Gorengan telah menjadi salah satu camilan favorit di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai jenis gorengan memang menggugah selera, kadang kita mengabaikan imbauan dan fakta bahwa gorengan sangatlah tidak sehat.

Sering mengonsumsi gorengan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kegemukan hingga penyakit jantung. Menurut studi terbaru, makan gorengan bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Semakin banyak kamu makan, semakin besar risikonya.

Dikutip dari WebMD, orang yang mengonsumsi makanan digoreng seperti gorengan tiga kali dalam seminggu memiliki 7 persen risiko terkena serangan jantung dan stroke lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya memakan sekali dalam seminggu. Jika kamu mengonsumsinya tiap hari, risikonya melonjak hingga 14 persen lebih tinggi.

“Memakan sejumlah kecil makanan yang digoreng bukanlah akhir dari segalanya, tapi semakin banyak kamu mengonsumsi gorengan, semakin buruk efeknya untukmu,” jelas ahli diet Dana Angelo White, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Beberapa riset lampau juga mengaitkan antara makanan yang digoreng dengan penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, gagal jantung, obesitas dan tekanan darah tinggi. Secara umum, makanan yang digoreng tidak sehat karena proses menggoreng menambahkan banyak lemak dan kalori ekstra.

“Coba bandingkan seberapa banyak minyak zaitun yang kamu tuang di atas salad, versus makanan yang terendam di dalam minyak saat kamu memasaknya. Kalori bisa langsung melonjak,” imbuh Dr Eugenia Gianos, direktur Women’s Heart Health di Lenox Hill Hospital.

Dr Eugenia menambahkan lagi, cara seseorang menggoreng makanan juga bisa membuat perbedaan. Misalnya jika minyak belum terlalu panas dan kamu telah menaruh makanan, maka makanan tersebut akan menyerap lebih banyak minyak sebelum matang. Setidaknya tunggu hingga suhu minyak mencapai panas 160-190 derajat celsius.

Seringkali orang-orang juga tak menyadari bahwa mereka memakan makanan yang digoreng, seperti donat misalnya. Dr White menegaskan bahwa makanan apapun yang renyah, krispi atau berwarna kuning keemasan, kemungkinan besar itu digoreng. (net)

LAINNYA