Muara Enim, Pelita Sumsel – Kesatuan Batalyon Kavaleri (Yonkav) 5/Dwi Pangga Ceta (DPC) Karang Endah Sumatera Selatan, rutin melatih kemampuan prajurit atau latihan kesiapsiagaan di sela-sela padatnya kegiatan guna menjadikan prajurit TNI yang selalu tanggap, sigap dan waspada terhadap segala situasi.
Seperti saat pelaksanaan latihan kesiapsiagaan yang diikuti oleh 157 personel Kompi 52/Barong di Markas Batalyon Kavaleri 5/DPC Karang Endah, pada Senin pagi (1/4/2019) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ratusan prajurit di lokasi tersebut terlihat berhamburan bergegas kumpul cepat disertai peralatan lengkap di lapangan sesaat bunyi sirine alarm dari pengeras suara dan lonceng penjagaan markas itu terdengar.
Kemudian dilanjutkan pengecekan personel dan material, kelengkapan alat peralatan yang digunakan, termasuk Prosedur Tetap (Protap) perbekalan isi ransel masing-masing prajurit selama 3 hari kedepan, serta kesiapan kendaraan untuk pergeseran pasukan.
“Ini latihan kesiapsiagaan prajurit Kavaleri. Pemeriksaan rutin, prosedur tetap (Protap) Ransel dengan waktu siap bergerak 3 hari,” ujar Komandan Batalyon Kavaleri 5/DPC Karang Endah, Letkol Kav Shawaf Al Amien SE melalui Komandan Kompi 52/Barong, Kapten Kav Danu Dewa Bratha usai kegiatan di Markas Yonkav 5/DPC Karang Endah, Senin (1/4/2019).
Menurutnya, uji kemampuan prajurit ini juga untuk membuktikan bahwa Kompi 52/Barong Yonkav 5/DPC siap melaksanakan tugas jika sewaktu-waktu mendapatkan perintah tugas dari komando saat pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang.
“Prajurit Yonkav sewaktu-waktu selalu siap operasional kapanpun dan dimanapun untuk dikerahkan sesuai dengan tuntutan tugas dari pimpinan,” tutur Kapten Kav Danu.
Apalagi, sambung dia, dalam menghadapi PAM Pengamanan Polri dalam rangka Pilpres pada 17 April 2019, Prajurit TNI juga harus siap setiap saat melaksanakan tugas BKO, sehingga latihan ini dianggap perlu guna membangun jiwa prajurit yang siaga.
“Dengan memiliki kesiapsiagaan yang sangat tinggi, seluruh prajurit akan mampu menghadapi tugas apapun bentuknya, karena kita semua tahu bahwa prajurit tidak pernah tahu kapan akan digerakkan, tapi yang harus tertanam dalam jiwa prajurit adalah kesiapsiagaan menjadi nomor satu,” tegasnya.(JNF)