Sekayu, Rakyat Sriwijaya – Selain mempercepat pembangunan infrastruktur, perkebunan serta membangun umat berbasis akhlak di bumi Serasan Sekate, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin juga sejak satu tahun belakangan gencar untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan peternak khususnya peternak sapi di Kabupaten Musi Banyuasin.
Terhitung sejak 2018 lalu, di Musi Banyuasin (Muba) sendiri sudah memiliki Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang dipusatkan di Kecamatan Sungai Lilin, bahkan saat ini telah menghasilkan pengemukan sapi dan produk inovasi percontohan yakni pupuk Bio Urine yang berasal dari urine sapi.
Dalam kesempatan Sosialisasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dan Inovasi Hasil Riset Institut Pertanian Bogor (IPB), Senin (4/3/2019), Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menginginkan bidang peternakan di Muba menjadi role model yang dapat menjadi contoh bagi peternak sapi di negeri ini.
“Oleh sebab itu, kami serius akan garap ini dan perlu segera menindaklanjuti dan menjalin kerjasama dengan pihak IPB untuk merealisasikan dan mengenbangkan ini dikecamatan lainmya di Musi Banyuasin dan bisa bekerjasama lebih intens lagi,” ujarnya
Menurutnya, bidang peternakan di Muba ke depan juga diharapkan menjadi bagian yang menguatan ekonomi wargaya dan upaya program ini sebagai upaya meningkatkan pendapatan rakyat dari bidang peternakan untuk menurunkan angka kemiskinan di Muba menjadi Satu Digit.
“Selain itu, contoh sistem kolaborasi antara sektor peternakan dan pertanian akan juga kita mix menjadi kekuatan yang saling melengkapi khususnya untuk pengembangan peternakan khususnya penggemukan sapi di Musi Banyuasin,” imbuhnya.
“Ya, misalnya yang telah berhasil dilakukan SPR Sungai Lilin yang tumbuh dan berkembang atas binaaan dari IPB bersama pemerintah daerah, Inovasi ini akan terus kita kembangkan ke kecamatan lainya seperti kecamatan lainya,” tambah Dodi.
Lanjutnya,apalagi SPR Sungai lilin ini sudah berhasil dalam program penggemukan sapi nya dan termasuk telah berhasil melakukan dan memasarkan inovasi produk bio urine dari sapi yang merupakan produk hasil olahan urine sapi untuk menjadi pupuk.
“Nah, inovasi seperti inilah yang ke depan harus diperbanyak lagi dan ditingkatkan di seluruh wilayah Muba sehingga Masyarakat muba kita edukasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan menghasilkan produk inovasi untuk menambah pendapatan perkapita warga Muba, kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat Dan daerah akan terus kita dalami dan tentunya melibatkan Ilmu ilmu dari perguruan tinggi yang sangat baik seperti pembinaan yang dilakukan oleh IPB ini,” ulasnya.
Sementara itu, Guru Besar Peternakan IPB, Prof Muladno menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi langkah dan support yang diberikan Bupati Dodi Reza terhadap peternak dan petani di Musi Banyuasin. “Support yang diberikan pak Bupati Dodi Reza sangat maksimal, terlebih saat ini SPR Sungai Lilin ini sudah bisa menghasilkan produk sendiri dan ini menjadikan percontohan,” kedepanya kami sangat terbuka dan sangat mendukung seluruh visi yang akan disampaikan Bapak Bupati Dodi Reza,” terangnya.
Dirinya juga mengapresiasi atas kemajuan SPR hasil swadaya masyarakat tersebut dan akan memberi bantuan indukan sapi terbaik dari daerah penghasil guna mengembangkan bibit sapi lebih baik.
“SPR Sungai Lilin ini sangat berkembang pesat, kami berencana akan memberikan indukan sapi terbaik nantinya,” bebernya.
Ketua SPR Desa Cinta Damai Sungai Lilin Wagiman menuturkan, bahwa dibawah binaan IPB, Ia pernah menjadi anggota delegasi RI dalam tahunan IAEA ke 62 di Austria pada September 2018, karena inovasi yang dilakukan bersama warga yang tergabung dalam SPR telah berhasil mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari IPB.
“SPR terbentuk bertujuan untuk bersama sama Pemerintah daerah dan pusat Khususnya IPB, supaya masyarakat Muba mandiri dan menjadi peternak yang modern, dan Muba ke depan sebagai daerah penghasil daging sapi untuk Sumsel dan Indonesia,” jelasnya.
“Saat ini keberhasilan yang telah kami nikmati dengan harapan bahwa akan lahir SPR SPR baru di Muba khususnya didaerah yang potensial karena program ini program berjemaah yang harus kita dorong bersama itu harapan kami kepada pak Bupati,” tuturnya.
Selain itu Ia menambahkan, saat ini produk pupuk Bio Urine di Kecamatan Sungai Lilin sudah memproduksi 250 Liter Bio Urine perhari.
“Mudah-mudahan bidang pertanian bisa menikmati produk kita, dan kami mohon supaya dilahirkan SPR yang baru untuk lebih cepat lagi dalam bersama sama pemerintah daerah dan pusat untuk terus mendorong kegiatan positif ini , kami juga telah rutin melakukan pelatihan membantu masyarakat untuk pembuatan pakan sapi dan menerpakan ilmu yang kami dapatkan program ini program berjamah dan mandiri tetapi menghasilkan dan menambah pendapatan kami selaku warga,” pungkasnya.