Palembang, Pelita Sumsel- Pembangunan Kampus B Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang resmi dimulai pembangunan ditandai peletakan batu pertama oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (31/10
Islamic Development Bank mengucurkan dana senilai Rp430 miliar untuk pembangunan Pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah.
Rektor UIN Raden Fatah, Sirozi memgatakan sudah menunggu selama 6 tahun yakni senak tahun 2012 untuk peletakan batu pertama hari ini.
“Pembangunan Kampus B menelan biaya sebesar Rp430 miliar, Rp90 miliar diantaranya untuk pengembangan SDM yang akan menghandle sarana dan prasarananya. Kampus B ini akan dibangun 9 gedung dan lanskapnya, pelaksanaannya selama 16 bulan selesai pada Januari 2020,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahap ini baru 15 hektar dari 35 hektar lahan yang akan dibangun, 10 hektar untuk bangunan dan 5 hektar untuk lanskapnya. Ia juga menyampaikan bahwa untuk pembangunan ini lama proses, terlambat dari perkiraan. Namun ia mengungkapkan bahwa ada hikmah dibalik keterlambatan pembangunan tersebut.
Sementara, Menag Lukman Hakim mengatakan, sebelum peletakan batu pertama ini, sudah berjalan proses yang panjang untuk mewujudkannya. Selain adanya kepercayaan dari IDB juga melalui pembahasan yang panjang dari berbagai kementerian.
“Selaku menteri saya menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa ini hasil kerja kita semua. Bicara masalah pendidikan kita mempunyai cara pandang yang sama bahwa kita lebih mengutamakan pendidikan,” ucapnya usai peletakan batu pertama pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, di Jalan Pangeran Ratu Jakabaring, Rabu (31/10).
Ia menyampaikan bahwa di dunia hanya Indonesia dan Taiwan yang mengalokasikan anggaran untuk pendidikan. Hal itu menurutnya bahwa bangsa Indonesia peduli dengan pendidikan.
“Pendidikan Islam sangat penting untuk menata kehidupan dan peradaban dunia. Di era sinergi harus bekerjasama tidak bersaing dengan warga dunia. Pembangunan kampus B ini wujud nyata sinergi berbagai pihak,” urainya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini Kemenag membawahi 58 perguruan tinggi keagamaan. Oleh karenanya ia sangat serius membenahi perguruan tinggi keagamaan. Namun ia juga tidak menampik bahwa belum fokus pada kualitas pada perguruan tinggi dan SDM karena sedang fokus pada sarana dan prasarana.
“Kepada semua civitas akademika untuk memberikan seluruh kemampuan untuk pembangunan ini agar bangunan ini tidak hanya menjadi benda mati tetapi memiliki jika untuk kemaslahatan masyarakat. Pembangunan tidak hanya fisik tetapi spiritual juga,” pesannya.
Sementara itu Rektor UIN Raden Fatah, Sirozi menyampaikan rasa syukurnya karena sudah menunggu selama 6 tahun yakni senak tahun 2012 untuk peletakan batu pertama hari ini.
“Pembangunan Kampus B menelan biaya sebesar Rp430 miliar, Rp90 miliar diantaranya untuk pengembangan SDM yang akan menghandle sarana dan prasarananya. Kampus B ini akan dibangun 9 gedung dan lanskapnya, pelaksanaannya selama 16 bulan selesai pada Januari 2020,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada tahap ini baru 15 hektar dari 35 hektar lahan yang akan dibangun, 10 hektar untuk bangunan dan 5 hektar untuk lanskapnya. Ia juga menyampaikan bahwa untuk pembangunan ini lama proses, terlambat dari perkiraan. Namun ia mengungkapkan bahwa ada hikmah dibalik keterlambatan pembangunan tersebut.
Gubernur Sumsel, Herman Deru (HD) saat menghadiri peletakan batu pertama secara berulang mengungkapkan rasa bangganya dengan pembangunan Kampus B tersebut.
“Saya berpesan kepada kontraktor untuk membangun secara kualitas, jangan sampai masyarakat sumsel disuguhi pembangunan tidak berkualitas. Untuk pak Menteri Agama terima kasih sudah menyetujui keinginan masyarakat Sumsel ,” ucapnya. (YF)