Gubernur : Sumsel Kurang Inovatif Apalagi?

waktu baca 4 menit
Senin, 23 Okt 2017 19:28 0 174 Redaktur Pelita Sumsel
JAKARTA, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mendapatkan atensi luar biasa dari sejumlah tim penilai saat melakukan presentasi kepala daerah dalam rangka penilaian dan  penghargaan pemerintah daerah inovatif (innovative government award/IGA) tahun 2017 di Acacia Hotel and Resort Jakarta, Senin (23/10). Selama presentasi kurang lebih 30 menit tersebut Alex Noerdin memaparkan  13 inovasi andalan di Sumsel di antaranya inovasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta inovasi pengembangan olahraga serta sekolah dan berobat gratis.

Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Dr.Dra Rochayati Basra M.Pd misalnya menuturkan dari presentasi yang dilihatnya langsung dia mengakui bahwa kapasitas Gubernur Sumsel berada di atas rata-rata. Diapun menilai terobosan yang dilakukan pelopor sekolah gartis itu bukan lagi di level gubernur melainkan lebih dari itu.

” Kapasitas bapak Alex ini sebenarnya bukan lagi gubernur.  Bagaimana yang tadinya rawa-rawa bisa diubah jadi sarana olahraga berstandar intenasional. Sementara kita tahu terkadang antara regulasi dan kemauan tidak nyambung. Nah, bagaimana dia sebagai kepala daerah bisa melakukannya” jelasnya.

Demikian juga diungkapkan moderator sekaligus penilai Drd Zaenal Arifin MSi. Menurut Zaenal sebenarnya dia sudah lama mendengar kehebatan Sumsel dalam hal menangani kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut kata dia bahkan dilontarkan langsung oleh seorang menteri.

“Saya pernah dengar langsung dari menteri ibu Siti Nurbaya. Waktu itu dia bilang kalau mau mengatasi kebakaran lahan contohlah Sumsel,” begitu dia menirukan.

Demikian pula dikatakan peserta presentasi lainnya asal Kabupatrn Gressik, Hurin. “Bagus-bagus. Paparannya keren, terlihat sekali kalau bapak gubernur benar-benar menguasai materi. Ini patut dicontoh,” katanya singkat.

Sementara itu dalam paparannya mantan bupati Muba itu banyak menjelaskan inovasi andalan mereka yang belum dimiliki daerah pesaing. Seperti inovasi Sumsel menciptakan Bios 44 bersama Korem 044 Gapo untuk menekan terjadinya kebakaran lahan gambut yang banyak tersebar di Sumsel.

Kemudian Alex Noerdin juga membuat para juri terkesima mengenai caranya mengembangkan olahraga berikut infrastrukturnya sehingga Sumsel berhasil menjadi salah satu provinsi yang diperhitungkan di tanah air.

“Kenapa kami dipilih jadi tuan rumah Asian Games selain Jakarta? Karena kami siap dan kami punya banyak pengalaman. Bagaimana dengan APBD yang kecil tapi kami bisa membangun LRT dan sarana olahraga kelas internasional. Saya kira juga itu juga sebuah inovasi. Belum yang lain-lain soal sekolah dan berobat gratis. Nah kalau dinilai dari situ saja tim penilai pasti akan berikan nilai A+ untuk saya, ” ujarnya setengah bercanda yang langsung disambut gelak tawa parapeserta presentasi.

Mengenai penanggulangan kebakaran Alex mengaku inovasi dan upaya yang mereka lakukan sangat serius. Demi menanggulangi bencana tahunan itu dia bahkan sering diundang menjadi pembicara hingga keliling ke 15 negara.

“Saya keliling cari bantuan dari negara-negara yang peduli lingkungan. Dari 15 negara yang kami datangi itu kami dapat bantuan untuk 11 lokasi. Memang bukan dalam bentuk uang tapi mereka mau merehab ratusan ribu hektar lahan kami yang rusak dan terbakar,” jelasnya.

Sementara Plt Kepala Badan Litbang K
thn 23 secara jela dorong teumbuh kembang dlm.penyelanggaraan inovasi daerah dlm benuk baik penerpana hasil pengembangan teknologi. adapun ruang lingkup termasuk dalam inobasi y terkaiy dlm. dlm rangka dorong tumbuh kembang inovasinitulah pemerintah beri penghargaan atau in

kebijakan distrentralisasi beri tanggungjawab pd daerah otonom utk kerjakan y sudha diserahkan dan diperbantukan provinsi. penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui peningkatan pem erdayaan dengan memperhatikan prinsipd emokrasi keadilan dan ke khasan daerah. pemda diuntut tingkatkan kinerja penyelanggaan pemda salahs atunya capai kondisi y terkait kondisi itu oembaharuan n inovasi mesti dilakukan daerah otonom.

Sementara  Plt Kepala Badan Litbang Kemendagri Drs. Dodi Riyadmadni,MM menjelaskan dalam penilaian ini ada 23  daerah yang masuk sebagai nominasi. Mereka itu masing-masing yakni 3 provinsi yaitu Sumsel, Jaten dan Jatim serta 10 kabupaten dan 10 kota.

” Dalam rangka mendorong tumbuh kembang inovasi itulah pemerintah memberi penghargaan atau inovasi salah satunya melalui penghargaan. Inovasi daerah ini sifatnya temuan baru yang sudah diimplementasikan dan sudah diimplemntasikan dalam penyelanggaraan pemerintah. Kalau baru temuan itu belum layak. Hari ini kita akan lihat beberapa kepala daerah presentasi, ”  jelasnya.

Dijelaskannya saat ini Kemendagri sudah melakukan serangkaian penilaian.  Mulai dari sosialisasi Juni lalu dan penjaringan serta inventarisasi pada Juli dan Agustus. Rencananya kaya dia verifikasi Sepember.

” Semoga penghargaan ini mampu menghasilkan penilaian objektif dan tepat” tutupnya. (ril)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA