Palembang, Pelita Sumsel – Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel menyayangkan sikap tak pantas yang dilakukan para oknum keamanan (security) PT Pertamina (Persero) di halaman gate kilang Refinery Unit (RU) III yang membentak dengan disertai kata- kata ancaman kepada sejumlah Wartawan dan fotografer saat tengah melaksanakan tugas sebagai jurnalis.
Menyikapi hal itu Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumatera Selatan (Sumsel), Sonny Kushardian mengatakan jika perlakuan terhadap wartawan dan fotografer tersebut sangatlah disayangkan, mengingat mereka memang tengah melakukan tugasnya sebagai jurnalis.” Mestinya hal tersebut telah diantisipasi dalam artinya pihak Pertamina minimal memberikan pemberitahuan secara resmi kepada pihak security mereka jika acara tersebut akan banyak di liput oleh media dan mempersilahkan untuk melakukan peliputan,” himbaunya.
Sonny menambahkan tak hanya pihak Pertamina saja, kami IWO dengan tegas menolak tindakan tindakan yang tak layak terhadap wartawan saat tengah melaksanakan tugas di lapangan, baik di instansi pemerintahan ataupun lainnya. Karena sudah jelas itu bertentangan dan UU No 40 tahun 1999, pasal 18 ayat 1, dimana isinya, barang siapa yang menghalangi tugas Pers, dapat dituntut pidana 2 tahun penjara atau denda 500 juta.
” Kami Media ini dilindungi oleh UU, jadi kami menentang keras jika ada saudara-saudara kami yang mendapatkan intimidasi seperti itu,” tegasnya.
Diketahui, kejadian tersebut berawal dari ketika sejumlah wartawan dan fotografer hendak melakukan peliputan atas kedatangan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik, Kamis (16/6/2017).
Ketika mereka (wartawan dan fotografer) menantikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik dengan menunggu di pintu masuk, secara tiba tiba para security langsung mencegah wartawan maupun fotografer yang hendak mendekati rombongan.
Para security langsung menghujat awak media dengan kata-kata kasar.
“Awas kalian jangan bikin onar di sini,” bentak salah satu security sambil menahan wartawan untuk maju.
Mendapatkan perlakuan dan mendengar itu, wartawan langsung mundur sambil menyaksikan rombongan dirut turun dari buskota. Wartawan langsung memilih menepi. Informasi yang juga didapatkan, ketika kejadian berlangsung salah satu fotografer, Syaful yang spontan langsung mengeluarkan kamera untuk mengambil momen kedatangan dirut juga mendapati kata kata yang tak pantas di dengar.
“Jangan mendekat, jangan berani ambil foto,” pekik security sambil menahan Syaful untuk maju.
“Kalian di sini jangan bikin rusuh,” katanya kembali sambil membentak.
Ternyata perlakuan yang sama juga diterima para fotografer lainnnya. Ancaman dan larangan juga dikemukakan para security lainnya ke beberapa rombongan sejumlah fotografer.
Mendapati kondisi ini para wartawan dan fotografer langsung membubarkan diri tepat saat para rombongan dirut tiba di pintu gate RU III. Rombongan Dirut sendiri berkunjung ke Palembang untuk melakukan kegiatan safari ramadan.
Di sela-sela agenda pokok tersebut, dirut juga melakukan pengecekan di areal kilang dan pabrik pertamina.
Manager External Relation PT Pertamina Region Sumbagsel, Robby Hervindo diwakili External Relation PT Pertamina, Rachma langsung meminta maaf atas insiden tersebut. “Dari hati yang paling dalam kami benar-benar memohon maaf,” ucap dia (ril/yf)