Depok, Pelita Sumsel- Banyak ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa. Antara lain teknologi, keterbukaan informasi, dan globalisasi. Hal tersebut di sampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri undangan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dalam rangka Dies Natalis HMI ke 70 Tahun di acara Rapat Pimpinan Cabang dan Badko HMI Se- Indonesia di Graha Insan Cita (GIC) Depok. Minggu (12/02).
“Jika masyarakat tidak berpikir dewasa, maka hal tersebut bisa jadi bumerang. “Globalisasi memunculkan persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru, disertai memudarnya nilai-nilai luhur bangsa,” ucap Tito didepan ratusan Pimpinan Cabang dan Badko HMI se- Indonesia,
Selain itu, Putra Asli Palembang ini meminta Seluruh Kader HMI se-Indonesia menjadi agen pemersatu umat dan bangsa. Dia meminta Kader HMI tetap kritis, tapi tetap mengedepankan hukum positif yang ada di Indonesia.
“Kebebasan boleh. Namun tentunya bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Kebebasan diatur dengan rule of law,” Jelas Tito.
Lanjut, Tito mengatakan diperlukan aturan yang jelas dan sistem hukum yang kuat untuk menyeimbangkan antara kebebasan dalam berdemokrasi dan national security. Kampus punya peran penting untuk membuat studi dan memberi masukan tentang bagaimana memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di era demokrasi yang cenderung semakin liberal saat ini.
“Banyak dampak positif dari demokrasi. Tapi jika demokrasi terlalu bebas, tak jelas lagi beda antara kritik dan menghujat, tak jelas lagi mana informasi yang benar dan fitnah, primordialisme meningkat, setiap kelompok berusaha menonjolkan kekuatannya sambil mengecilkan kelompok yang lain, maka kebebasan yang ada akan memicu konflik yang bisa memecah persatuan bangsa,” Tutup Tito (Djiebond)
Tidak ada komentar