Palembang, Etnis Muslim Rohingya di Myanmar dinilai sebagai orang-orang paling teraniaya di muka bumi. Baru- baru ini
Kekerasan terbaru oleh militer Myamar terhadap komunitas Muslim Rohingya di Rakhine telah menyisahkan keprihatinan dan kepedihan sangat mendalam yang dirasakan oleh warga minoritas muslim yang menyebabkan 90 korban jiwa membuat Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sumsel, Adi Warsito angkat bicara.
Dikatakan, Ribuan umat Islam mengungsi pergi meninggalkan kampung halaman mereka menuju negara pebatasan di Banglades karena merasa takut terhadap tindakan kebrutalan tentara tentara rezim myanmar yang secara memba buta telah memperkosa, menembaki dan membunuh mereka, serta anak anak.
“Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan terus berlanjut dan harus segera dihentikan serta jangan terulang lagi tindakan semena-mena dan pembunuhan terhadap warga sipil terutama yang menimpa kaum muslimin Rohingya, yang ada di negara bagian Rakhine state.” Terang Adi yang merupakan Anggota DPRD kabupaten PALI, jumat (1/09)
Berikut pernyataan Sikap GPII Sumsel terhadap Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Rakhine State dan Kejahatan Genosida, yang menimpa Etnis Minoritas muslim Rohingya :
1. Mengutuk keras terhadap tindakan kekerasan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh rezim tentara dan polisi Myanmar terhadap warga minoritas muslim di Rohingya yang mengakibatkan sembilan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan lainya mengungsi.
2. Mendesak pemerintah rezim Myanmar untuk menghentikan segalah bentuk tindakan kekerasan struktural dan diskriminasi terhadap etnis minoritas Rohingya dalam bentuk apapun.
3. Mendesak pemerintah Myanmar untuk berhenti memprovokasi dan memfasilitasi kekerasan yang dilakukan oleh etnis mayoritas Myanmar maupun oknum pemuka agama yang melakukan kekerasan dan diskriminasi terhadap etnis Rohingya.
4. Mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka akses masuk bagi utusan PBB untuk melakukan penyidikan adanya genosida, serta memudahkan agar bantuan kemanusiaan dari negara-negara lain, baik pemerintahnya maupun swasta,bisa masuk ke Rakhine State.
5. Mendesak pemerintah Indonesia untuk mengutuk kekerasan yang terjadi di Rakhine Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya dengan alasan kemanusiaan dan solidaritas negara ASEAN.
6. Mendesak pemerintah Indonesia berperan aktif guna melakukan langkah-langkah diplomatik mulai dari memanggil pulang Dubes Indonesia di Myanmar hingga pemutusan hubungan diplomatic dengan Myanmar, apabila Myanmar tetap melakukan kekerasan terhadap Etnis muslim Rohingya.
7. Menyerukan kepada segenap umat Islam diseluruh dunia kususnya Indonesia untuk selalu mendo’akan dan membantu saudara saudara muslim Rohingya yang saat ini sedang terzholimi dengan melakukan qunut Nazilah disetiap sholat lima waktu dan infak yang bisa disalurkan dilembaga-lembaga yang konsen kepada nasib muslim Rohingya. (DJ)